Penglipuran Village Festival ke-XI di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, resmi dibuka. Selama empat hari digelar, mulai 4-7 Juli 2024, festival ini siap memanjakan mata pengunjung yang haus dengan beragam atraksi seni dan hiburan.
Tak cuma senang-senang melihat pemandangan kawasan yang asri khas Desa Penglipuran, wisatawan bisa wara-wiri sambil menyaksikan beragam pertunjukan menarik. Salah satunya pementasan baleganjur.
Para seniman muda dari berbagai daerah akan beradu kelihaian memainkan banyak alat musik Bali di hari kedua, Jumat (5/7/2024) dari sore sampai tengah malam. Sebelum itu, pengunjung disuguhi dengan ketangkasan para barista.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam minggu melali di Penglipuran serasa dapat paket komplit dengan hadirnya panggung Musik Pelipur Lara. Sejumlah musisi beken bakal memanjakan telinga detikers pada Sabtu nanti (6/7/2024).
Panggung Pelipur Lara bakal bergetar oleh entakan musik dari band bergenre pop punk asal Bandung, Rocket Rockers dan band kenamaan Bali, Navicula. Bakal tampil juga the Byr's, Astera, White Swan, dan lainnya.
Pada pembukaan Festival Penglipuran, Kamis (4/7/2024), atraksi budaya mulai dari tarian barong hingga parade busana adat tempo dulu membuat para wisatawan domestik dan mancanegara takjub. Tak ketinggalan ratusan penari joged bumbung tampil kolosal diiringi musik jegog di sepanjang jalan utama desa.
Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengatakan setidaknya ada 500 seniman tari dan karawitan asal Penglipuran dan desa sekitarnya dilibatkan dalam agenda tahunan kali ini. Penglipuran Village Festival diyakini dapat membius pengunjung lebih banyak karena digelar bertepatan saat musim liburan.
"Ini momennya pas high season di Penglipuran. Adanya festival ini, kami target jumlah kunjungan mencapai 5.000 orang per hari. Kalau hari biasa rata-rata 2.000 sampai 3.500 orang per hari," kata Sumiarsa, Kamis (4/7/2024).
Sumi mengunkapkan kegiatan diadakan pada Juli mempertimbangkan kondisi cuaca. Pihaknya ingin festival berjalan maksimal, sehingga pelancong puas menikmati suasana desa sambil disuguhi atraksi tambahan yang jarang didapat di hari biasa.
"Jelas atraksi budaya ini jadi hiburan tambahan bagi pengunjung. Artinya ada festival, menambah atraksi untuk wisatawan," sambung dia.
Selama ini kunjungan di Desa Penglipuran didominasi oleh wisatawan domestik dan lokal. Yakni 85 persen dari total pelancong yang masuk. Sisanya turis mancanegara.
Pelancong tak perlu khawatir dengan harga tiket masuk ke desa wisata ini selama ada festival. Menurut Kelian Adat Penglipuran I Wayan Budiarta, tiket masuk wisata masih tetap. Yakni untuk turis domestik dewasa harganya Rp 25 ribu dan warga asing Rp 50 ribu per orang.
Sedangkan untuk anak-anak domestik hanya dikenakan Rp 15 ribu dan asing Rp 25 ribu per anak. Budiarta menegaskan ingin target kunjungan di Penglipuran dapat terus tumbuh.
"Kami komitmen ada festival ini untuk memajukan pariwisata dan memotivasi desa sekitarnya," tandasnya.
(hsa/hsa)