Umat Hindu di Klungkung, Bali, mulai bersembahyang sejak Rabu (28/2/2024) dini hari. Mereka memperingati Hari Raya Galungan yang jatuh setiap Buda Umanis Wuku Galungan.
Pantauan detikBali, umat Hindu mulai sembahyang dengan membawa sesaji yang sudah disiapkan sehari sebelumnya. Mereka bersembahyang di pura keluarga hingga pura besar.
Salah satunya adalah Purnama Ningsih. Warga Semarapura Tengah ini bersembahyang di Catus Pata Klungkung dan menghaturkan sesaji Galungan sejak pukul 03.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selesai (sembahyang) di rumah, lanjut keliling di pura keluarga, lalu wilayah desa, selanjutnya keliling, mungkin sampai sore baru selesai," tutur perempuan berusia 29 tahun itu.
Bendesa Adat Kota Semarapura, I Wayan Budarsana, mengatakan Desa Adat melakukan pengamanan dan menutup jalan yang melalui Catus Pata. Tujuannya, agar tidak mengganggu umat Hindu yang sembahyang di Catus Pata.
"Mungkin siang dibuka lagi jalannya (untuk kendaraan)," kata Budarsana.
Menurut Budarsana, Galungan merupakan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan). Galungan bermakna niat dan usaha baik akan selalu menang dibandingkan niat dan usaha buruk.
(gsp/dpw)