Sejarah Panjang Vihara Amurva Bhumi, Didatangi Umat Seluruh Nusantara

Gianyar

Sejarah Panjang Vihara Amurva Bhumi, Didatangi Umat Seluruh Nusantara

Putu Krista - detikBali
Sabtu, 10 Feb 2024 12:44 WIB
Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)
Foto: Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Tahun baru Imlek 2575 Kongzili, pada Sabtu (10/2/2024), dilaksanakan menjelang pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tidak banyak kegiatan yang mengundang keramaian digelar, hanya ada persembahyangan Imlek di Vihara Amurva Bhumi, Desa Kemenuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Pantauan detikBali, umat dengan pakaian bernuansa merah berdatangan silih berganti bersembahyang di Kongco dan Vihara Amurva Bhumi. Setelah sembahyang, umat langsung keluar menuju lokasi pemujaan berikutnya.

Menurut Juru Kunci Vihara Amurva Bhumi, Tjwa Sin Liang, Imlek 2024 ini ada yang beda. Jembatan gantung zaman Belanda sebagai penanda vihara sudah tidak terlihat lagi sejak Desember 2023.

"Kalau untuk persembahyangan umat yang datang dari seluruh Bali. Bahkan seluruh nusantara yang sengaja datang pada saat Imlek untuk sembahyang di Kongco yang sudah ada sejak tahun 1826 silam," kata Liang kepada detikBali.

"Bagi yang tua-tua dan warga Blahbatuh lebih mengenal dengan sebutan Kongco Blahbatuh," sebutnya.

Liang menuturkan umat datang silih berganti karena mereka biasanya akan keliling Bali. Mereka tidak hanya bersembahyang di Kongco, tapi juga ke Pura Batur di Bangli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan sarana yang dibawa untuk sembahyang adalah canang, teh, dan permen. Sarana tersebut dihaturkan pada tempat suci Kongco dan bangunan palinggih Hindu di area wihara.

"Kenapa ada palinggih Hindu? Di sini sangat menghargai kebudayaan leluhur dan sarat kental agama Hindu, sebagai bukti akulturasi budaya yang sudah dibina sejak Kongco didirikan tahun 1826," imbuhnya.

Sempat Ganti Nama dan Dipugar Tiga Kali

ADVERTISEMENT
Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)Vihara Amurva Bhumi di Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)

Menurut catatan juru kunci atau penjaga wihara ini, bangunan Vihara Amurva Bhumi telah tiga kali mengalami pemugaran, tepatnya pada tahun 1951,1968, serta 1988. Tidak hanya pemugaran, namanya juga sempat berganti.

Sebelumnya bernama Vihara Singa Mas dan setelah pemugaran berubah menjadi Vihara Amuva Bhumi. Sedangkan untuk peresmian dilaksanakan pada 2 Maret 1988 oleh Bupati Gianyar saat itu, Tjokorda Raka Dherana.

"Dari foto jembatan gantung Blahbatuh tahun 1900-an, vihara sangat kecil ada di pinggir tebing di bawah jembatan yang didirikan oleh imigran asal Pulau Hainan, Tiongkok, bersamaan dengan Vihara Caow Eng Bio, Tanjung Benoa yang hingga kini masih memiliki kekerabatan erat," ujarnya sambil menunjukkan foto.

Arsitektur khas Tiongkok yang kental bisa dirasakan baik di dalam ataupun bagian luar bangunan. Apalagi, penempatan bangunan ini juga cukup unik, berada di bawah utara sebuah jembatan dan berada tak jauh dari tepi sungai, layaknya vila-vila di kawasan Ubud.

"Setiap Purnama Kapat dalam penanggalan Bali atau sekitar bulan Oktober masehi, juga ada piodalan sama seperti di Hindu. Dengan sarana banten, gebogan, hingga pecaruan," terangnya.

Tahun Naga Kayu Setiap 60 Tahun Sekali

Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)

Perayaan Imlek tahun 2024 ini dipercaya sebagai tahun keberuntungan. Karena tahun baru Imlek ini adalah tahun naga kayu.

Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun diwakili oleh salah satu dari 12 hewan berbeda yang ada di dalam zodiak China atau shio. 2024 menandai perubahan dari Tahun Kelinci Air ke Tahun Naga Kayu.

Salah satu umat yang bersembahyang, Mei-Yin (45), mempercayai tahun naga kayu adalah tahun naga yang datang setiap 60 tahun sekali. Sebelumnya tahun naga kayu jatuh pada 1964 dan 1904, yang dipercaya membawa keberuntungan, kekuatan, kesehatan, keberkahan dan kelimpahan rejeki.

"Katanya orang yang lahir di bawah setiap tanda zodiak berelemen memiliki seperangkat ciri kepribadian unik yang memengaruhi kehidupan mereka," jelasnya.

Mei-Yin berharap selalu diberikan berkah kehidupan yang baik sehingga pada Imlek tahun ini. Dia mengaku akan berkeliling Bali untuk memanjatkan doa.

"Habis dari sini langsung ke Benoa, lanjut ke Pupuan, lalu ke Singaraja untuk memanjatkan doa semoga diberikan keberkahan," pungkasnya.

Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)Juru Kunci Vihara Amurva Bhumi, Tjwa Sin Liang, memerlihatkan foto bersejarah Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads