Viral Tugek dan Tugus di TikTok, Simak Penjelasan-Ragam Panggilan Orang Bali

Viral Tugek dan Tugus di TikTok, Simak Penjelasan-Ragam Panggilan Orang Bali

Ratih Maheswari - detikBali
Selasa, 15 Agu 2023 22:30 WIB
Seniman menampilkan tarian saat pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-43 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (12/6/2021). Kegiatan yang akan diselenggarakan hingga 10 Juli 2021 mendatang secara luring dan daring tersebut melibatkan sekitar 10 ribu orang seniman dan menampilkan sejumlah agenda seperti pergelaran, parade, lomba, pameran, lokakarya dan sarasehan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Denpasar -

Tugek dan Tugus sedang viral di media sosial, terutama TikTok. Tugek dan Tugus merupakan panggilan yang diberikan kepada seorang remaja Bali yang berasal dari keturunan Brahmana.

Lantas, siapa saja yang dapat dipanggil Tugek dan Tugus? Apakah panggilan Tugek dan Tugus terkait dengan sistem kasta yang berlaku pada masyarakat Bali?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesungguhnya, sistem kasta di Bali masih menjadi perdebatan. Salah satu konsep yang dapat dirujuk terkait tafsir kasta di Bali adalah Catur Warna. Nilai-nilai ajaran Catur Warna kerap dimaknai secara keliru menjadi wangsa atau klan dan kasta atau kelas sosial.

Catur Warna berasal dari bahasa Sanskerta, yakni catur yang berarti empat dan warna berasal dari urat kata wr yang artinya pilihan. Jadi, Catur Warna adalah empat pilihan hidup berdasarkan bakat (guna) dan profesi (karma) seseorang. Catur Warna terdiri dari Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.

ADVERTISEMENT

Panggilan Tugek dan Tugus di Bali

Sebutan Tugek dan Tugus diperuntukkan kepada remaja di Bali yang berasal dari keturunan Brahmana. Bagi orang Bali, Brahmana merupakan keturunan dari pendeta yang sangat dihormati.

Adapun, sebutan Tugek berasal dari kata ratu dan jegeg. Orang Bali menggunakan sebutan ratu untuk memanggil para pendeta atau pedanda. Sementara, jegeg dalam Bahasa Bali berarti cantik. Dengan demikian, sebutan Tugek diberikan kepada remaja perempuan yang berasal dari keturunan Brahmana.

Sementara itu, sebutan Tugus berasal dari kata ratu dan bagus. Kata bagus dalam bahasa Bali berarti tampan. Sehingga, panggilan Tugus ditujukan kepada remaja laki-laki yang berasal dari keluarga Brahmana.

Ada pula panggilan untuk wanita keturunan Brahmana yang sudah menikah, yakni Tubiang yang berarti ibu. Sedangkan, pria keturunan Brahmana yang sudah menikah disapa dengan panggilan Tuaji yang berarti bapak atau ayah.

Ragam Sapaan Orang Bali Lainnya

Selain panggilan Tugus dan Tugek, masih ada beberapa sebutan populer lainnya untuk menyapa orang Bali. Berikut rangkumannya.

1. Bli

Kata bli tampaknya sudah populer bagi banyak orang. Bli adalah salah satu panggilan untuk orang Bali berjenis kelamin laki-laki.

Kata bli umumnya digunakan saat menyapa orang yang lebih tua. Namun, jika Anda bertemu dengan orang baru, bisa juga menggunakan panggilan bli.

2. Gus

Gus berasal dari kata bagus yang artinya ganteng. Kata gus biasanya digunakan untuk menyapa orang Bali usia remaja.

Namun, bagi kalangan Brahmana, gus adalah singkatan untuk menyebut Ida Bagus. Penggunaan kata gus kemudian diikuti dengan nama belakangnya. Misalnya: Ida Bagus Gandhi bisa dipanggil Gus Gandhi.

3. Jero atau jro

Panggilan jero atau jro merupakan bentuk penghormatan. Biasanya, panggilan jero atau jro digunakan untuk menyapa orang berkasta tinggi maupun pemuka adat di Bali. Misalnya: Jro Kelihan, Jro Mangku, Jro Gede, dan lainnya.

4. Mbok

Mbok merupakan sapaan untuk perempuan Bali yang setara Bli. Kata mbok bisa digunakan untuk menyapa orang yang dianggap sebagai kakak.

Kata mbok juga bisa diikuti dengan nama yang bersangkutan. Misalnya: Ni Komang Rai Trisnawati, bisa dipanggil Mbok Komang atau Mbok Rai atau Mbok Trisna atau Mbok saja juga boleh.

5. Gek, jegeg atau geg

Jegeg adalah bahasa Bali dari kata cantik. Jika ingin menyapa seorang remaja perempuan Bali, bisa menggunakan kata gek, geg, atau jegeg.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads