Mengenal Ragam Sapaan untuk Laki-laki dan Perempuan Bali, Yuk!

Mengenal Ragam Sapaan untuk Laki-laki dan Perempuan Bali, Yuk!

Tim detikBali - detikBali
Senin, 03 Okt 2022 01:10 WIB
Rekasadana (Pergelaran) Topeng Prembon dengan lakon Puseh Katiagan Serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2020 di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (7/6/2022)
Ilustrasi - Simak ragam sapaan atau panggilan yang biasa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan Bali. (Foto: istimewa)
Denpasar -

Jika Anda sedang berada di Bali, ada baiknya mengenal berbagai sapaan atau panggilan untuk orang Bali. Lantas, apa saja sapaan untuk laki-laki dan perempuan Bali?

Ada banyak istilah atau kata sapaan yang kerap digunakan oleh orang Bali untuk memanggil orang lain. Saat hendak menyapa banyak orang, kata sapaan yang umumnya digunakan adalah semeton.

Belakangan, kata semeton disingkat hanya menjadi ton saja. Misalnya: Jangan lupa makan, Ton!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada pula kata panggilan khas Bali untuk pria maupun wanita. Panggilan untuk pria Bali pun beragam: bli, gus, bapa, ajik, dan lainnya. Demikian halnya panggilan untuk wanita Bali: mbok, gek, meme, jro, dan sebagainya.

Nah, berikut adalah beberapa sapaan atau panggilan yang biasa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan Bali:

ADVERTISEMENT

Ragam Sapaan untuk Laki-laki Bali

1. Bli

Kata bli tampaknya sudah populer bagi banyak orang. Bli adalah salah satu panggilan untuk orang Bali berjenis kelamin laki-laki.

Kata bli umumnya digunakan saat menyapa orang yang lebih tua. Namun, jika Anda bertemu dengan orang baru, bisa juga menggunakan panggilan bli.

2. Bapa

Kata sapaan berikutnya adalah bapa. Bapa biasanya digunakan untuk memanggil seorang ayah atau lelaki yang dianggap lebih tua. Kata bapa lebih sering diucapkan pada keluarga dari kasta sudra atau orang jaba.

3. Jik atau ajik

Jik atau ajik sama seperti bapa, yakni untuk menyapa seorang ayah atau laki-laki yang lebih tua. Hanya saja, sapaan jik atau ajik biasanya digunakan untuk menyapa orang dari keturunan bangsawan.

4. Gus

Gus berasal dari kata bagus yang artinya ganteng. Kata gus biasanya digunakan untuk menyapa orang Bali usia remaja.

Namun, bagi kalangan brahmana, gus adalah singkatan untuk menyebut Ida Bagus. Penggunaan kata gus kemudian diikuti dengan nama belakangnya. Misalnya: Ida Bagus Gandhi bisa dipanggil Gus Gandhi.

5. Jero atau jro

Panggilan jero atau jro merupakan bentuk penghormatan. Biasanya, panggilan jero atau jro digunakan untuk menyapa orang berkasta tinggi maupun pemuka adat di Bali. Misalnya: Jro Kelihan, Jro Mangku, Jro Gede, dan lainnya.

6. Kak atau Pekak

Kak atau pekak artinya kakek. Sapaan kak atau pekak di Bali dapat digunakan saat berhadapan dengan orang yang berusia sangat tua.

Halaman selanjutnya: Ragam Sapaan untuk Perempuan Bali...

Ragam Sapaan untuk Perempuan Bali

1. Mbok

Mbok merupakan sapaan untuk perempuan Bali yang setara Bli. Kata mbok bisa digunakan untuk menyapa orang yang dianggap sebagai kakak.

Kata mbok juga bisa diikuti dengan nama yang bersangkutan. Misalnya: Ni Komang Rai Trisnawati, bisa dipanggil Mbok Komang atau Mbok Rai atau Mbok Trisna atau Mbok saja juga boleh.

2. Iwa atau Me Nik

Saudara wanita yang lebih tua dari orangtua bisa dipanggil iwa. Iwa juga bisa digunakan untuk memanggil saudara laki-laki yang lebih tua dari orangtua. Kata iwa sama seperti panggilan bibi atau tante atau paman dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan, untuk perempuan yang usianya lebih muda dari orangtua biasanya dipanggil Me Nik atau meme cenik. Istilah iwa atau me nik biasanya digunakan dalam masyarakat kasta sudra. Sementara dalam keluarga bangsawan, biasanya menggunakan panggilan bibik.

3. Gek, jegeg atau geg

Jegeg adalah bahasa Bali dari kata cantik. Jika ingin menyapa seorang perempuan remaja Bali, bisa menggunakan kata gek, geg, atau jegeg.

5. Meme dan Biyang

Meme dalam bahasa Bali artinya ibu. Sapaan meme biasanya digunakan untuk memanggil ibu dari keluarga golongan sudra atau jaba.

Biyang juga berarti ibu. Hanya saja, sapaan biyang biasanya digunakan untuk memanggil ibu dari keluarga golongan bangsawan.

6. Jero atau Jro

Kata jero atau jro juga bisa digunakan ketika berhadapan dengan wanita Bali dari kasta lebih tinggi. Sama seperti penggunaan Jero atau jro untuk memanggil laki-laki, penggunaan kata jro juga bisa diikuti dengan nama belakang yang bersangkutan.

7. Dadong, nini, niyang

Jika bertemu dengan seorang nenek, kata sapaan yang bisa digunakan adalah dadong atau nini atau niyang. Nah, kira-kira apakah Anda cocok dipanggil dadong?

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Kemeriahan Gelaran Perdana detikbali Awards 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads