Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, menggelar Mapepada (menyucikan hewan) untuk sarana upacara pecaruan Tawur Kesanga. Upacara Mapepada itu digelar pada Senin (20/3/2023).
Sekitar pukul 08.00 Wita, warga desa mulai mengecek banten (sarana upacara) dan persiapan lain. Prosesi Mapepada baru dilaksanakan sekitar pukul 14.00 Wita. Berbeda dengan tahun sebelumnya, penyucian hewan kurban kali ini digelar lebih leluasa.
Upacara Mapepada tampak diikuti lebih banyak krama Desa Adat Buleleng. Tidak ada lagi cek suhu tubuh maupun wajib masker, senyuman warga menyelimuti jalannya upacara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 17 jenis hewan disucikan pada prosesi yang digelar di Pura Desa Adat Buleleng ini. Adapun sarana upacara yang disucikan, di antaranya anak sapi atau godel, kambing, babi, anjing, angsa, ayam (lima warna), itik, kerbau, dan sejumlah hewan lain.
Tugas ngewalung tahun ini dipercayakan kepada krama Banjar Jawa. Adapun sulinggih yang muput upacara mapepada adalah Ida Pandita Mpu Jaya Nanda Kusuma dari Gria Stiti Mutiara.
Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menjelaskan Mapepada sudah dilaksanakan sejak 1835. Upacara penyucian binatang ini untuk Tawur Kesanga yang akan dilaksanakan pada Selasa (21/3/2023), di Catus Pata Desa Adat Buleleng.
"Binatang yang digunakan sebagai sarana upacara Tawur Kesanga disucikan melalui prosesi Mapepada. Kami sudah berkoordinasi dengan banjar adat Banjar Jawa agar proses dilanjutkan pada pembuatan banten pecaruan," ujar Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna, Senin kemarin.
Sulinggih yang akan muput Tawur Kesanga di Desa Adat Buleleng, di antaranya Ida Rsi Bujangga Waisnawa Wiweka Nata dari Gria Taman Taru Pinge Bakti Seraga, Ida Sri Bhagawan Rama Sogata dari Gria Dalem Cili Ularan Sukasada.
Selanjutnya, Ida Pandita Mpu Widya Kerthi dari gria Kencana Sari Desa Penglatan, Ida Pedanda Made Telaga Manu Putra dari Gria Keninten Telaga Jumpung Desa Banjar, dan Ida Sri Bhagawan Wira Panji Krishna Jaya Ningrat dari Gria Taman Saraswati Ganda Wangi Desa Bungkulan.
Di sisi lain, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Buleleng Jro Nyoman Sukadani berharap pada Nyepi kali ini umat beragama dapat saling bertoleransi. Sebab, umat muslim juga memasuki awal bulan suci Ramadan.
"Kami harap antar umat beragama dapat saling menghargai dan bertoleransi. Karena selain umat Hindu, umat muslim juga mulai menjalani ibadah puasa pada tanggal yang sama," ungkapnya.
(irb/BIR)