Tari Kuda Lumping Berasal dari Mana? Ini Jawabannya

Tari Kuda Lumping Berasal dari Mana? Ini Jawabannya

Agnes Z Yonatan - detikBali
Kamis, 16 Feb 2023 14:48 WIB
Pementasan tari Kuda Lumping di acara Cultuurspoor Best
Foto: (dok. KBRI Den Haag)
-

Tari kuda lumping merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah menjadi warisan kebudayaan Indonesia. Tahukah kamu tari kuda lumping berasal dari mana?

Tari kuda lumping memiliki tujuan untuk menghalau roh-roh jahat yang menyebabkan penyakit dan malapetaka. Meski begitu, kini tari kuda lumping lebih banyak ditampilkan dengan tujuan hiburan bagi penonton.

Tari kuda lumping menggunakan alunan dari musik tradisional, seperti gong dan gamelan dan turut menggunakan properti khusus dalam penampilannya. Untuk kamu yang ingtin tahu lebih dalam mengenai tari kuda lumping, simak penjelasan mendalamnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari Kuda Lumping Berasal dari Mana?

Dikutip dari skripsi karya Annisa Dwi Cahya yang dikutip Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, tari kuda lumping berasal dari Pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah.

Tari kuda lumping awalnya muncul di pedesaan dan erat kaitannya dengan upacara-upacara mengusir roh jahat yang biasa dilakukan di desa. Sesuai dengan namanya, tari kuda lumping atau jaran kepang ini menampilkan sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda tiruan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, menurut e-paper bertajuk Kuda Lumping karya Poettry Apsari, tari kuda lumping biasanya juga menampilkan atraksi kekuatan magis, kekebalan, hingga kesurupan. Beberapa atraksi yang biasanya ditampilkan pada tari kuda lumping adalah sebagai berikut.

  • Atraksi memakan beling
  • Atraksi kekebalan tubuh dari deraan pecut

Sejarah dan Makna Tari Kuda Lumping

Mengutip jurnal karya Aulia Fitri Ghoniyah, Tasia, dan M. Januar Ibnu Adham dalam situs Universitas Singaperbangsa Karawang, asal usul kuda lumping sebenarnya tidak diketahui secara jelas. Hal tersebut diduga karena penciptanya tidak mematenkan permainan ini. Hingga kini, banyak daerah di Indonesia menyebut bahwa tari kuda lumping adalah kebudayaan mereka. Namun, dilihat dari model permainannya, kemungkinan besar tari kuda lumping berasal dari daerah kerajaan di Jawa.

Terdapat beberapa makna yang terkandung dalam tari kuda lumping, yakni sebagai berikut.

1. Tari Kuda Lumping sebagai Media Perlawanan

Tari kuda lumping disebut sebagai media perlawanan rakyat yang saat itu sangat tertekan dengan penguasa yang ada. Mereka membentuk sindiran terhadap para penguasa yang bertindak semena-mena yang diwujudkan melalui tari kuda lumping.

Selain itu, tari kuda lumping juga sejatinya ditujukan untuk memberi tontonan yang murah meriah bagi masyarakat kelas bawah. Murah karena untuk memainkannya tidak dibutuhkan peralatan yang terlalu banyak. Kuda pada tari kuda lumping dipilih sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan para penguasa yang ketika itu tidak dimiliki oleh rakyat kelas bawah.

2. Tari Kuda Lumping sebagai Media Dakwah

Selain sebagai media perlawanan, tari kuda lumping juga digunakan sebagai media dakwah oleh para ulama. Hal ini dikarenakan kesenian kuda lumping merupakan pertunjukkan yang murah dan banyak digemari masyarakat seluruh golongan. Untuk itu, banyak ulama yang menyebarkan dakwahnya melalui kesenian kuda lumping ini.

Tari kuda lumping juga memiliki alur cerita dan tokoh yang bisa dijadikan pelajaran. Sifat dari tokoh yang terdapat pada tari kuda lumping merupakan gambaran dari berbagai macam sifat yang sebenarnya ada pada diri manusia.

Jenis Tari Kuda Lumping

Jenis tari lumping biasanya dibedakan berdasarkan daerah kebudayaan tersebut berkembang. Dijelaskan dalam skripsi dari Universitas Kristen Satya Wacana, terdapat beberapa jenis tari kuda lumping, yakni sebagai berikut.

  1. Jaranan Thek Ponorogo
  2. Jaranan Sentherewe Tulungagung
  3. Jaranan Turonggo Yakso Trenggalek
  4. Jaranan Buto Banyuwangi
  5. Jaranan Dor Jombang
  6. Jaranan Sang Hyang Bali
  7. Jaranan Diponegoro Yogyakarta
  8. Jaranan Hamengkubuwono Yogyakarta

Properti Tari Kuda Lumping

Dijelaskan dari e-paper Tari Kuda Lumping karya Regina Arningsari yang diunggah melalui laman Scribd, ini dia beberapa properti yang dipakai pada tari kuda lumping.

1. Anyaman Kuda

Anyaman kuda yang digunakan pada tari kuda lumping biasanya terbuat dari anyaman bambu. Meski begitu, ada pula yang kadang menggunakan plastik supaya lebih hemat dan tahan lama.

2. Baju Atasan

Pakaian yang digunakan oleh penari kuda lumping selama pertunjukan juga tidak bisa sembarang. Baju atasan yang dipakai penari biasanya berupa kemeja putih lengan panjang yang ditutupi oleh rompi dan apok berwarna cerah, seperti merah dan biru.

3. Kaos Kaki Panjang

Penari kuda lumping juga biasanya menggunakan kaos kaki panjang untuk melindungi kaki dari bahaya selama penampilan berlangsung. Warna kaos kaki ini disesuaikan dengan warna atasan.

4. Gelang Hias

Untuk penari wanita, biasanya mereka akan mengenakan gelang hias dengan corak khusus. Gelang ini berwarna keemasan dan dikenakan pada kedua pergelangan tangan dari penari.

5. Sesumping

Sesumping adalah hiasan telinga yang digunakan selama pertunjukan berlangsung. Hiasan ini mirip bentuknya dengan yang dipakai pemain wayang orang. Sesumping biasanya terbuat dari kayu dan berwarna emas yang dapat memantulkan cahaya.

6. Apok

Apok merupakan atasan yang dikenakan penari setelah mengenakan rompi. Apok berfungsi sebagai penutup dan pelindung dada atas penari kuda lumping.

7. Rompi

Rompi kebanyakan dikenakan oleh penari kuda lumping wanita. Motif dan corak pada rompi ini biasanya berbeda-beda untuk masing-masing daerah.

8. Cambuk

Cambuk atau cemeti merupakan salah satu properti yang digunakan dalam tari kuda lumping. Cambuk ini biasanya adalah cambuk palsu, kecuali beberapa yang memang digunakan dalam pertunjukkan magis. Cambuk yang digunakan memiliki panjang minimal 2 meter. Ketika dipakai menari, cambuk ini diharapkan dapat mengeluarkan suara cemetar yang nyaring.

9. Parang Imitasi

Parang imitasi adalah simbol senjata yang menggambarkan perlawanan terhadap musuh. Parang ini terbuat dari kayu dan diwarnai sehingga menyerupai pedang sesungguhnya.

10. Aksesoris

Terdapat beberapa aksesoris yang digunakan oleh penari kuda lumping, yakni:

  • Tutup kepala yang hanya dipakai penari wanita
  • Sabuk hias
  • Selendang
  • Kacamata hitam
  • Ikat kepala

Alat Musik Pengiring Tari Kuda Lumping

Mengutip jurnal bertajuk Iringan Kuda Lumping Ngesti Budaya karya Subuh dan Yuni Prasetyo. alat musik pengiring yang digunakan pada tari kuda lumping adalah sebagai berikut.

  • Gamelan yang berlaras slendro dan pelog.
  • Demung
  • Saron
  • Bende
  • Angklung
  • Kendang
  • Kempul
  • Gong suwukan
  • Instrumen tambahan seperti keyboard, snar drum, dan bass drum

Itulah dia beberapa hal seputar tari kuda lumping, mulai dari asal usul, jenis, properti, hingga alat musik pengiring. Walaupun tidak diketahui pasti, tari kuda lumping sebenarnya berasal dari Pulau Jawa. Meski begitu, pencetus pertunjukan ini tidak pernah mematenkan tari kuda lumping, sehingga sejarahnya masih simpang siur. Banyak yang bilang tari kuda lumping berasal dari Jawa Timur, namun kebanyakan menyebut tari kuda lumping berasal dari Jawa Tengah. Jadi, apakah kamu tertarik belajar tari kuda lumping, detikers?




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads