Tari Makepung yang diciptakan oleh seniman I Ketut Suentra pada 1984, kini digunakan sebagai tari penyambutan di Kabupaten Jembrana, Bali. Tarian itu merefleksikan tradisi balap kerbau yang berasal dari Jembrana.
Bagi warga Jembrana, Suentra adalah seorang maestro seni asal Kelurahan Sangkaragung. Ia menciptakan Tari Makepung agar makepung bisa dinikmati di mana saja, tak melulu di lintasan.
"Maestro seni yang akrab disapa Kiang Jegog ini menciptakan Tari Makepung untuk memperkenalkan tradisi makepung yang selama ini dinikmati di lintasan agar dapat ditampilkan di setiap acara kepemerintahan," tutur salah satu pengarah Tari Makepung, I Gede Eri Sastrawan saat ditemui di sela-sela latihannya, Minggu (27/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tari Makepung dipentaskan oleh 7 orang penari putra-putri. Gerakan tarian tersebut terinspirasi dari aktivitas para penunggang kerbau dan gerak-gerak kerbau ketika makepung. Tarian ini diiringi dengan gamelan Jegog (instrumen bambu) khas Jembrana.
"Tari kreasi Makepung yang menggambarkan jalannya persiapan dalam lomba kerbau pacu ini selain memperkenalkan tradisi makepung," ujar Eri.
Setiap penari yang membawakan tarian tersebut memiliki gerak dan peran yang berbeda-beda. Ada yang mengikuti gerak kerbau, sebagai cikar (tempat kusir), sebagai roda, hingga sebagai kusir.
Menurut Eri, sekolah-sekolah di Jembrana saat ini mewajibkan untuk mempelajari Tari Makepung. Tarian itu pun dipentaskan dalam berbagai acara pemerintahan.
"Hal tersebut juga untuk melestarikan Tari Makepung ini kepada generasi muda, sehingga penerus kita nantinya dapat menyaksikan kesenian asli warisan terdahulu," tandasnya.
(iws/dpra)