Tari baris tombak sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak tarian baris yang dimiliki Bali. Pertunjukkan tari baris tombak umumnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keagamaan. Di balik penggunaannya dalam upacara agama, ada sejarah yang menjadikannya sebagai salah satu tarian sakral.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan properti tari baris tombak? Simak artikel berikut ini!
Sejarah Tari Baris Tombak
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tari baris merupakan salah satu tari tradisi terlama. Tarian ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-16 berdasarkan informasi dari Kidung Sunda. Selain menjadi tari tradisi terlama, tari baris tombak juga menjadi salah satu dari sembilan tari asal Bali yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Umumnya, tarian ini ditampilkan untuk mengisi pelaksanaan Upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya yang tidak memiliki lakon atau cerita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tari baris tombak berasal dari kata baris yang berarti leret, jajar, atau berbanjar dalam posisi lurus. Hal ini sesuai dengan ciri khas tariannya yang berbaris menyerupai komposisi barisan pasukan perang, menggambarkan ketangkasan para pasukan prajurit.
Sementara itu, kata tombak dalam nama tari baris tombak mengisyaratkan tarian putra yang menggunakan senjata tombak dalam pertunjukannya. Secara umum, acara sakral yang digelar di Bali sering menggunakan tarian baris sebagai sarana pendukung, termasuk tari baris tombak. Ketika memilih tarian ini sebagai sarana pendukung dalam upacara keagamaan, pertunjukannya akan dilengkapi dan diiringi dengan seperangkat gamelan gong gede.
Dalam pementasannya, tari baris tombak di Desa Manukaya Anyar selalu berkaitan dengan upacara Ngusaba Desa di Pura Puseh. Masyarakat pendukung tari baris tombak sangat mempercayai bahwa tarian ini menjadi tari yang dipersembahkan untuk Ida Bhatara atau sarana hiburan bagi para dewata sehingga tarian ini selalu dipentaskan setiap upacara Ngusaba Desa dilakukan.
Tari baris tombak tidak hanya dilakukan di Upacara Ngusaba Desa, tetapi juga di sejumlah pura yang ada di Desa Manukaya, yaitu pura kahyangan tiga. Pura-pura ini meliputi Pura Puseh, Pura Desa, Pura Dalem, dan juga Pura Tirta Empul.
Ada sejumlah ragam gerakan tari baris yang selalu digunakan dalam pertunjukan tari baris. Berikut ini berbagai ragam gerakan dari tari baris tunggal agar dapat memberikan gambaran terkait tari baris secara umum:
1. Agem
Ragam gerak yang pertama adalah ragam gerak agem. Gerakan ini menyerupai huruf T dan cara penerapannya adalah dengan postur tubuh tegap, tangan kanan terbuka setinggi mata dan tangan kiri setinggi dada. Hal ini dilakukan untuk menyimbolkan gerakan prajurit yang gagah dari fisiknya.
2. Malpal
Ragam gerak selanjutnya adalah malpal. Gerakan satu ini merupakan gerakan kaki yang berjalan dengan gerakan tangan agem untuk menggambarkan prajurit yang sedang berjalan.
3. Ngeraja Singa
Ngeraja singa berarti telapak tangan kiri dibiarkan terbuka seperti cakar singa dan menghadap depan siku untuk ditekuk di depan dada. Sementara itu, tangan kanan mengarah ke kanan atas dengan lengan sedikit ditekuk. Gerakan ini dilakukan untuk menggambarkan jiwa prajurit bagaikan singa garang, tetapi bijaksana.
4. Ambil Pajeng
Gerakan ambil pajeng merupakan gerakan yang dimulai dengan tangan kiri mengarah ke kiri atas, sedangkan tangan kanan mengarah ke depan agak kanan dengan gaya bagai mengambil payung. Gerakan ini dilakukan untuk menandakan prajurit yang mengambil senjata.
5. Tayong
Gerakan tayong dimulai dengan kedua tangan yang direntangkan sejajar bahu, kaki dibuka lebar, dan lutut sedikit menekuk. Sementara itu, tangan bergerak mengayun seirama dengan langkah kaki untuk menggambarkan gerakan prajurit yang gagah.
6. Napdap Gelung
Ragam gerak selanjutnya ada napdap gelung. Gerakan satu ini dimulai dengan tangan kanan seakan memegang gelung di belakang kepala dan tangan kiri membentuk sudut 90 derajat setinggi dada. Gerakan ini dibuat untuk menunjukkan perbaikan gelung setelah melakukan gerakan cepat memutar.
7. Mungkah Lawang
Mungkah lawang dilakukan dengan menyilangkan tangan di dekat wajah sebagai sikap siap memulai tarian. Gerakan ini dilakukan untuk menggambarkan prajurit yang bersiap dengan segala tekad dan hatinya.
8. Ngombak Lantang
Terakhir ada ngombak lantang. Ragam gerak satu ini dimulai dengan tangan kanan setinggi mata di sebelah kanan, sedangkan tangan kiri digerakkan ke bawah menghadap ke depan. Tangan digerakkan seperti ombak dan kaki mengikuti gerakan tangan.
Properti Tari Baris Tombak
Mengutip denpasarkota.go.id, tari baris tombak merupakan tarian kelompok yang dibawakan oleh pria saja. Secara umum, tarian ini terdiri dari delapan hingga 40 penari yang memiliki gerakan lincah, kokoh, lugas, dan dinamis.
Untuk menampilkan tari baris tombak dengan sempurna, penampilannya akan diiringi oleh Gong Kebyar dan Gong Gede. Sementara itu, penari baris tombak akan membawa senjata tombak yang panjangnya sekitar 3 meter. Tombak ini dianggap berfungsi sebagai sarana upacara dewa yadnya. Selain penggunaan tombak, penari baris tombak juga menggunakan busana awiran yang berlapis-lapis untuk ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya.
Itulah informasi seputar tari baris tombak, tarian asal Bali yang seringkali digunakan untuk mengisi upacara sakral. Tari baris tombak merupakan tarian yang terdiri dari banyak pria dengan tombak dan formasi yang menyerupai barisan prajurit untuk menggambarkan kekokohan para prajurit. Semoga informasi ini membantu Anda mengenal tari baris tombak lebih dalam, ya!
(des/fds)