Ternyata Segini Rincian Biaya Hidup di Bali, Masih Terjangkau!

Ternyata Segini Rincian Biaya Hidup di Bali, Masih Terjangkau!

Hanif Hawari - detikBali
Senin, 31 Okt 2022 07:30 WIB
Pura Ulun Danu hindu temple on lake Beratan, Bali, Indonesia
Ilustrasi Bali. Foto: Getty Images/iStockphoto/HonzaHruby
-

Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keindahan alam, budaya, serta adat istiadat. Sehingga, Pulau Bali dikenal menjadi tempat yang sering dijadikan destinasi wisata lokal maupun internasional.

Bahkan banyak juga turis asing yang memutuskan menetap dan tinggal di Bali. Lalu, berapa sih biaya hidup di Bali sebulan?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho berpendapat bahwa, mahal murahnya biaya hidup di Bali bisa diukur dan dilihat melalui Upah Minimum Provinsi (UMP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi apakah biaya hidupnya mahal atau murah, menurut aku parameter pertama yang kita bisa lihat yaitu dari UMP-nya. Perhitungan UMP sendiri kan, dibuat berdasarkan kelayakan hidup di daerah tersebut," ucap Andy saat dihubungi detikcom, Jumat (28/10/2022).

Dalam catatan detikBali, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 779/03-M/HK/2021 tentang Upah Minimum Provinsi 2022 yang telah ditandatangani Gubernur Bali Wayan Koster akhir tahun 2021 lalu, nilai Upah Minimum Regional (UMR) Bali 2022 adalah Rp 2.516.971,00 per bulan.

Biaya hidup di Bali apakah mahal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut merupakan gambaran dan asumsi rincian biaya hidup di Bali.

ADVERTISEMENT

Rincian Biaya Hidup di Bali

1. Tempat Tinggal

Harga tempat tinggal atau rumah di Bali tentu bervariasi. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa di sini ada seorang baru saja mulai bekerja. Artinya, dia bisa dibilang anak kosan atau ngontrak, dengan status belum menikah.

Berapa rata-rata harga kost di Bali? Andy menggambarkan jika, estimasi biaya rata-rata kos di Bali mulai dari Rp Rp 500 ribu - Rp 1 juta atau bahkan bisa lebih.

"Biaya kost di Bali masih di bawah Jakarta lah ya, bahkan di bawah Bekasi juga. Walaupun Rp 500 ribu itu mungkin harus bawa kasur sendiri, meskipun kamar mandi di luar tapi okelah ya. Apalagi kita melihatnya dari UMP nya itu sendiri," terangnya.

Ia juga menambahkan, jika seseorang gajinya masih senilai UMP, akan lebih baik memang untuk memilih kosan seharga Rp 500 ribu.

2. Kebutuhan Pokok

Kebutuhan pokok khususnya makan sehari-hari juga perlu diperhitungkan. Biaya makan di Bali tiap orang bisa berbeda-beda.

Termasuk tempat wisata terkenal, harga makanan di Bali juga bisa dibilang ada yang standar, murah hingga mahal. Tergantung jenis makanan dan di mana kita membelinya.

Andy mengasumsikan bahwa, untuk seorang yang lajang biaya makan sehari sekitar Rp 45 ribu (untuk 3 kali makan). Jadi, jika dikalikan biaya makan di Bali untuk sebulan berkisar Rp 1 jutaan saja sudah cukup.

"Kemudian makan Rp 5 ribu bisa. Cuma kita bikin yang agak mahalan Rp 15 ribu lah sekali makan. Itu dikali 3 itu Rp 45 ribu kalau dikali 30 hari Rp 1,3 juta," imbuhnya.

3. Transportasi

Transportasi juga perlu diperhitungkan. Apakah di Bali ada angkutan umum? Berbeda dengan Ibu Kota, angkutan umum di Bali terbilang cukup jarang.

Kebanyakan orang Bali justru lebih suka menggunakan kendaraan pribadi, khususnya motor. Pasalnya, bepergiannya masyarakat Bali itu tidak terlalu jauh. Jadi, kebutuhan untuk biaya transportasi di Bali tidak terlalu mahal.

Hal tersebut juga sama dengan pengalaman Andy ketika berada di Bali. Ia mengungkapkan bahwa alasan warga Bali jarang memakai transportasi umum adalah karena menurut mereka lebih simple.

"Kalau untuk transportasi di Bali, dari referensi yang aku dapetin dan aku perhatiin, dulu aku pernah tugas seminggu di sana, di Bali itu jarang ada angkutan umum. Kata warga lokal bener, karena orang sana lebih cenderung pakai motor sendiri," ungkapnya.

Andy menambahkan, bahkan masyarakat Bali mengaku dengan menyetir kendaraan pribadi sendiri sekitar 2-3 jam saja, mereka bisa sampai ke Utara Bali dari ujung Selatan, begitu juga sebaliknya.

"Jikalau memang ada orang Bali yang perlu merental motor, biaya rental motor di Bali ditaksir mencapai Rp 600 ribu- Rp 1,5 juta per bulannya. Sekalipun demikian, bila kita ingin tinggal lama di Bali, akan lebih baik jika memiliki kendaraan pribadi sendiri," bebernya.

Sebagai tambahan, bisa sisihkan biaya untuk bensin sekitar Rp 100 ribu. Menurut Andy, alasan mengapa masyarakat Bali cenderung tidak pakai angkutan umum adalah karena mungkin untuk kredit motornya cenderung mudah.

Keadaan jalannya juga dirasa tidak terlalu macet juga. Walaupun ada juga beberapa titik area yang jalannya padat, seperti di area Kuta pada malam hari.

Selain itu, jika dibandingkan dengan menunggu jumlah angkutan umum di Bali sangatlah sedikit. Sehingga, masyarakat Bali lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

4. Kuota Internet

Biaya internet juga masuk daftar rincian biaya hidup di Bali. Sehingga, kita perlu menyisihkan uang untuk biaya kuota internet sekitar Rp 100.000 sudah cukup.

5. Gaya Hidup

Biaya dan gaya hidup seseorang yang tinggal di Bali akan berbeda-beda. Gaya hidup akan sangat berpengaruh dengan pengeluaran seseorang.

Andy menyarankan, jika seseorang penghasilannya masih senilai UMP Bali harus lebih memperhatikan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Akalin saja yang penting gajinya cukup untuk kebutuhan dia sehari-hari. Karena komponennya akan lebih banyak nantinya," katanya.

Jika kita cari makan di pasar tradisional Bali, pastinya akan jauh lebih murah jika dibandingkan di mal atau restoran. Bergaya lah sesuai dompetmu.

6. Hiburan dan Biaya Lain-lain

Biaya hiburan dan lain-lain juga perlu disiapkan. Kebutuhannya pun orang yang satu dengan lainnya akan berbeda. Jadi, mungkin bagi kamu yang gajinya masih UMP Bali mungkin bisa menyisihkan Rp 100 ribu untuk biaya hiburan dan lain-lain.

Apakah Biaya Hidup di Bali Mahal?

Menurut kacamata perencana keuangan, biaya hidup di Bali itu tidaklah mahal, jika dibandingkan dengan UMP Ibu Kota Jakarta. Pendapat tersebut, diambil berdasarkan asumsi alokasi dan rincian biaya hidup di Bali yang telah dijelaskan sebelumnya.

Biaya Hidup di Bali vs Jakarta:

"Di Bali ini kan kalau kita buletin UMP nya Rp 2,5 juta perbulannya. Ini masih di bawahnya Jakarta yang Rp 4,5 jutaan. Jadi, dari parameter itu dulu UMP-nya lebih murah dibandingkan dengan Jakarta, se Jabodetabek bahkan. Menurut aku, biaya hidup di Bali itu nggak semahal di Jakarta. Dari parameter itu dulu kita simpulkan seperti itu," ujar Andy.

"Dibilang murah atau nggak biaya hidup di Bali, kalau compare-nya sama Jakarta dan Batam tetap murah ya. Nggak bisa dibilang murah banget nggak, tapi tidak setinggi yang kita bayangkan," tambahnya.

Ia menyatakan bahwa lebih tepat biaya hidup di Bali itu tidak semahal yang banyak orang bayangkan. Pasalnya, bayangan orang-orang selama ini menganggap biaya hidup di Bali itu mahal karena tempat wisata internasional.

Dengan biaya hidup di Bali sebulan sekitar Rp 2.516.971, apakah sudah bisa hidup layak di Bali? Balik lagi, besaran biaya hidup di Bali juga tergantung dari masing-masing individu.

Jika dibandingkan dengan seorang yang sudah menikah atau berumah tangga, tentu perlu ada penambahan dana. Pasalnya, pasti kebutuhan hidupnya akan lebih banyak.

Dari catatan detikcom, Andy juga pernah mengatakan bahwa arti hidup layak adalah punya tempat tinggal, bisa makan, bisa ke kantor ke tempat kerja, ada uang untuk transportasi, bisa berpakaian layak.

Demikian penjelasan tentang biaya hidup di Bali. Dari penjelasan di atas, detikers mungkin bisa menilai sendiri ya! Semoga contoh rincian biaya hidup di Bali tadi bisa bermanfaat dan menambah pemahaman detikers.




(khq/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads