Garuda Wisnu Kencana, Kisah Pembebasan Dewi Winata dari Perbudakan

Garuda Wisnu Kencana, Kisah Pembebasan Dewi Winata dari Perbudakan

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 06 Okt 2022 22:05 WIB
Garuda Wisnu Kencana, ikon Bali memang indah. Di tengah pandemi, seperti apa ya di sana? Penasaran?
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung. (Foto: Muhammad Ridho)
Denpasar -

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi salah satu daya tarik wisata paling ikonik yang dimiliki Bali saat ini. Bagaimana kisah Garuda Wisnu Kencana?

Untuk diketahui, patung GWK berdiri megah di bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Patung GWK memiliki total ketinggian mencapai 122 meter dan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia.

Patung GWK merupakan mahakarya maestro Bali, I Nyoman Nuarta. Butuh waktu hingga 28 tahun untuk mewujudkan patung tembaga berukuran raksasa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah di balik patung GWK diangkat dari mitologi Hindu, tentang Garuda yang rela melakukan apa saja demi membebaskan ibunya.

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, berikut kisah legenda Garuda Wisnu Kencana:

ADVERTISEMENT

Kisah Legenda Garuda Wisnu Kencana

Dikisahkan, Dewi Winata (ibu Garuda) menjadi budak ibu para Naga bernama Sang Kadru. Ia menjadi budak Sang Karu setelah kalah taruhan mengenai warna Kuda Uchaisrawa

Semula ekor Kuda Uchaisrawa berwarna putih semua. Namun, Sang Kadru memerintahkan anaknya (para naga) untuk memerciki ekor Kuda Uchaisrawa agar berubah warnanya menjadi hitam. Itu sebabnya Dewi Winata kalah hingga akhirnya menjadi budak Sang Kadru.

Garuda tak terima ibunya diperbudak. Ia bertekad untuk segera membebaskan ibunya. Ia pun merasa kasihan terhadap penderitaan ibunya dan membantu merawat anak-anak Sang Kadru.

"Saya rela melakukan apa saja asalkan ibu saya dibebaskan," kata Sang Garuda.

Sang Kadru tak begitu saja memenuhi keinginan Sang Garuda. Ia memberi syarat agar ibunya bisa dibebaskan.

"Tak semudah itu! Ada satu syarat yang harus kau penuhi. Pergi dan carilah untuk mencari Tirtha Amertha (air suci). Jika berhasil, ibumu akan segera kubebaskan!" sahut Sang Kadru.

Sang Garuda menyanggupi permintaan Sang Kadru meskipun menyadari perjalanan mencari Tirtha Amertha akan melalui berbagai rintangan. Hal itu dia lakukan demi bisa membebaskan ibunya.

Dalam upaya pencarian Tirtha Amertha, Sang Garuda bertemu dengan Dewa Wisnu. Saat itulah, Dewa Wisnu berkata kepada Garuda: "Hei Garuda, apa yang kau inginkan?"

"Saya sedang mencari Tirtha Amertha demi membebaskan ibu dari tawanan Sang Kadru," jawab Sang Garuda.

"Jika engkau menginginkan Amerta, mintalah kepada-Ku. Apakah kau bersedia memenuhi keinginan-Ku?" tanya Dewa Wisnu.

"Saya bersedia apapun itu demi ibu saya," kata Sang Garuda.

Dewa Wisnu kemudian meminta Garuda untuk menjadi kendaraannya. Garuda menyanggupi permintaan tersebut. Ia pun berhasil mendapatkan Tirtha Amertha yang diwadahi dalam kendi Kamandalu.

Singkat cerita, Sang Garuda berhasil membebaskan penderitaan ibunya dari perbudakan Sang Kadru. Sejak saat itulah, Garuda menjadi wahana atau kendaraan suci bagi Dewa Wisnu.




(iws/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads