Hari Raya Kuningan di Bali hingga Makna Tamiang dan Endongan

Hari Raya Kuningan di Bali hingga Makna Tamiang dan Endongan

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 17 Jun 2022 09:15 WIB
Perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Dalem Purnajati, Jakarta Utara, diguyur hujan deras, Sabtu (29/2). Walaupun begitu mereka tetap semangat beribadah.
Ilustrasi - Hari Raya Kuningan di Bali hingga Makna Tamiang dan Endongan. (Foto: Pradita Utama)
Denpasar -

Selamat Hari Raya Kuningan untuk umat Hindu yang merayakan! Hari Raya Kuningan dilaksanakan sepuluh hari setelah Galungan. Apa makna pemasangan tamiang dan endongan saat Hari Raya Kuningan?

Hari Raya Kuningan datang setiap enam bulan atau 210 hari sekali, tepatnya pada Saniscara Kliwon Kuningan. Tahun ini, Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Menurut buku Hari Raya Galungan karya Dra Ni Made Sri Arwati (1992), sehari sebelum Hari Raya Kuningan tepatnya pada Sukra/Jumat Wage Kuningan disebut dengan Penampahan Kuningan. Saat Penampahan Kuningan, umat Hindu melakukan persiapan-persiapan membuat banten maupun sarana-sarana upakara lainnya untuk menyongsong upacara besoknya. Secara umum, saat Penampahan Kuningan tidak ada upacara khusus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barulah saat Hari Raya Kuningan, umat Hindu di Bali biasanya menghaturkan berbagai banten dengan segala kelengkapannya hingga melakukan persembahyangan. Menurut Lontar Sundarigama, Hari Raya Kuningan adalah hari ketika para Dewa serta Leluhur turun ke dunia untuk melaksanakan pesucian dan mukti, yang kemudian kembali ke Kahyangan dengan memberkahkan kesejahteraan dan kedamaian serta kedirgayusaan.

Adapun perlengkapan sesajen atau upakara saat Hari Raya Kuningan antara lain tebog, selanggi, endongan, nasi kuning, wayan-wayangan, tamiang, kolem dan ter. Dari sekian banyak perlengkapan sesajen tersebut, beberapa diantaranya yang menonjol atau khas saat Kuningan antara lain Endongan dan Tamiang.

ADVERTISEMENT

Endongan adalah sejenis jejahitan berbentuk menyerupai tas kecil berisi jejahitan jan sesapi, tulang lindung, lilit linting, lawat buah dan lawat nyuh. Adapun endongan dilengkapi pula dengan tumpeng kecil, lauk pauk dengan alas kojong/tangkih, jajan, buah-buahan, dan sampyan pusung. Endongan disimbolkan sebagai bekal para Dewa/Leluhur kembali ke Kahyangan.

Sementara Tamiang adalah jejahitan yang bentuknya bundar seperti cakra yang merupakan simbol senjata. Tamiang dibuat dari janur dan slepan/daun kelapa berwarna hijau.

Perlengkapan lainnya saat Kuningan adalah Ter, yakni jejahitan berbentuk panah sebagai simbol senjata. Pemasangannya sama dengan tamiang.

Terkait pelaksanaan upacara saat Hari Raya Kuningan sebenarnya relatif sama dengan Galungan, hanya saja sarana dan jenis upakaranya yang lebih banyak, serta ada penambahan dan pengurangan.

Rangkaian persiapan tetap diawali dengan melakukan pembersihan pada tempat-tempat pelaksanaan upacara baik secara sekala maupun niskala. Secara sekala misalnya dengan menyapu atau membersihkan pekarangan rumah dan merajan di rumah. Sedangkan secara niskala, dengan menghaturkan upakara pengresikan.

Nah, itulah beberapa informasi seputar Hari Raya Kuningan. Setiap daerah mungkin memiliki tradisi masing-masing sesuai desa, kala, patra.

Tanggal-tanggal Penting terkait Rangkaian Galungan dan Kuningan

Nah, berikut adalah tanggal-tanggal penting terkait rangkaian Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan tahun ini.

  • 2 Juni 2022 merupakan rahina Sugihan Jawa.
  • 3 Juni 2022 merupakan rahina Sugihan Bali.
  • 5 Juni 2022 merupakan Hari Penyekeban.
  • 6 Juni 2022 merupakan Penyajaan Galungan.
  • 7 Juni 2022 merupakan Penampahan Galungan.
  • 8 Juni 2022 merupakan Hari Raya Galungan.
  • 9 Juni 2022 merupakan Manis Galungan.
  • 11 Juni 2022 merupakan hari Pemaridan Guru.
  • 12 Juni 2022 merupakan hari Ulihan.
  • 13 Juni 2022 merupakan hari Pemacekan Agung.
  • 17 Juni 2022 merupakan hari Penampahan Kuningan.
  • 18 Juni 2022 merupakan Hari Raya Kuningan.



(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads