.webp)
Komunitas Budaya Sanggar Seni Baswaram duta dari Kabupaten Klungkung menyedot perhatian penonton pada lomba baleganjur remaja di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, Selasa (14/6/2022) malam. Adapun tema yang diangkat sekaa ini adalah Bulak Bangsing.
Walau saat pertunjukan panggung Ardha Chandra, Taman Budaya Art Center Denpasar diguyur hujan, namun penonton tetap bertahan menyaksikan pementasan tersebut.
Penanggung jawab dan pendiri Komunitas Budaya Sanggar Seni Baswaram duta dari Kabupaten Klungkung Putu Bayu Priyanka Laba (30) mengatakan, pihaknya membawa kru sebanyak 40 personel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung tema Bulak Bangsing, ia mengaku untuk pertama kalinya membawa nama komunitas pada lomba baleganjur di PKB ke-44. Sebelumnya, pihaknya membawa nama Banjar pada tahun 2017.
Bayu menceritakan tahun 2018 berdirilah Komunitas Budaya Sanggar Seni Baswaram hingga maju mewakili kabupaten Klungkung untuk tampil di PKB ke-44. Bulak Bangsing sendiri memiliki makna tempayan kecil yang ada di pohon.
"Karena kita kan sekarang temanya itu Danu Kerti memuliakan sumber daya air kalau bulakan itu seperti genangan air tapi tidak pernah mati, Bangsing itu dibilang akar pohon untuk menghidupi itu," ungkapnya saat ditemui detikBali.
Konsep Bulak Bangsing itu sendiri katanya merupakan ide dari tokoh Dewa Gede Alit Saputra."Kebetulan Bulak Bangsing itu kearifan kami di Klungkung ada Pelinggih Ida Ratu Nyoman," terangnya.
Ia mengaku ingin mengangkat budaya yang ada di Klungkung ke dalam Pesta Kesenian Bali.
(kws/kws)
