Mengenal Daksina yang Sarat Simbol Kehidupan menurut Hindu Bali

Mengenal Daksina yang Sarat Simbol Kehidupan menurut Hindu Bali

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 20 Mei 2022 07:51 WIB
Mengenal Daksina yang Sarat Simbol Kehidupan menurut Hindu Bali
Mengenal Daksina yang Sarat Simbol Kehidupan menurut Hindu Bali (Foto: kolase/istimewa)
Denpasar -

Ritual Hindu di Bali tak terlepas dari berbagai sarana upakara berupa banten atau persembahan. Salah satu yang cukup sering digunakan adalah daksina.

Apa yang Anda bayangkan ketika menyebut daksina?

Orang Bali tentu terbayang dengan satu sesajen yang berbentuk silinder dan terbuat dari daun kelapa yang sudah tua. Daksina dilengkapi dengan isinya seperti beras, uang, kelapa, telur itik dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman resmi phdi.or.id, daksina merupakan sesajen yang dibuat untuk tujuan kesaksian spiritual. Daksina disebut sebagai lambang Hyang Guru (Dewa Siwa) sehingga digunakan sebagai saksi Dewata.

Untuk diketahui, daksina secara umum memiliki pengertian suatu penghormatan tulus ikhlas dalam bentuk upacara dan harta benda atau uang kepada pendeta atau pemimpin upacara.

ADVERTISEMENT

Daksina juga dianggap sebagai salah satu persembahan yang sangat penting serta perlu dipersiapkan agar yadnya menjadi lebih berkwalitas (satwika yadnya).

Secara fisik, daksina dibuat dengan daun kelapa yang bentuknya menyeryupai suatu wadah seperti bakul. Bakul atau dalam bahasa bali disebut wakul daksina juga kerap disebut dengan istilah bedogan.

Selain itu, daksina acap kali menyertai banten-banten yang agak besar. Daksina dipergunakan sebagai persembahan atau tanda terima kasih.

Adapun Lontar Yadnya Prakerti menyebut daksina sebagai lambang Hyang Guru atau Hyang Tunggal.

Isi Daksina

Lantas, apa saja yang perlu dilengkapo ketika membuat daksina?

Dilansir dari laman denpasarkota.go.id, isi atau pedangingan dari daksina merupakan simbol-simbol kehidupan serta pemujaan, diantaranya:

  • Alas bedogan/wakul/katung merupakan simbol alam semesta.
  • Beras adalah simbol kehidupan.
  • Sirih atau porosan adalah simbol Tri Murthi.
  • Kelapa, buah serba guna yang melambangkan lapisan kehidupan (Mahatala) serta air kehidupan (Pawitra)
  • Telor itik yang memiliki arti kehidupan, yaitu kuning telor merupakan simbol Antah Karana Sarira. Putih telor simbol suksma sarira, dan kulit telor sebagai lambang Sthula sarira.
  • Pisang/tebu/kojong simbol kehidupan saling menghormati
  • Gegantusan
  • Papeselan
  • Buah kemiri dan buah pangi simbol Purusa dan Predana
  • Benang tukelan sebagai alat pengikat.
  • Uang kepeng
  • Sesari
  • Sampyan Payasan simbol utpeti, sthiti dan pralina. Serta Sampyan Pusung mengartikan tujuan akhir. (*)




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads