Malam ini menjadi malam yang istimewa bagi warga umat muslim di Kampung Islam Kepaon, Desa Adat Kepaon, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Pasalnya, sejak pandemi COVID-19 pada dua tahun lalu, kegiatan Tarling (Takbir keliling) di Kampung Islam Kepaon ditiadakan
Namun, kini kerinduan warga Kampung Islam Kepaon telah terobati, karena pada Ramadhan kali ini mereka dapat mengikuti dan menyaksikan kembali Takbir keliling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksanaan Takbir keliling ini pun dibuat meriah dengan berbagai acara.
Salah satunya dengan digelarnya kembali kesenian pencak silat ketika akan melepas rombongan Takbir keliling.
Kemudian disusul dengan suara riuh dari baleganjur yang dimainkan oleh umat Hindu yang merupakan warga Desa Pemogan.
Bersamaan dengan itu, kumpulan anak muda pun tampak mulai berkeliling sembari membawa obor yang menandakan Takbir keliling dimulai.
"Sebelumnya memang kegiatan ini tidak kami adakan. Tapi, karena tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran sehingga bisa kami gelar kembali dengan protokol kesehatan," kata Ketua Pengurus Masjid Besar Al-Muhajirin Kepaon, M. Anwar kepada detikBali.
Menurutnya, ketika diumumkan akan digelarnya kegiatan tersebut, warga pun memberikan respon positif.
"Karena kita tahu akibat COVID-19, selama dua tahun membuat kita amat sangat terpaksa untuk memfakumkan beberapa kegiatan ibadah," sebutnya pada Minggu (1/5/2022) malam.
Salah satu kegiatan dimaksudnya, yakni Megibung.
Kampung Islam Kepaon sendiri dikenal sebagai salah satu kampung muslim yang ada di Kota Denpasar.
Warga Kampung Islam Kepaon ini mempunyai tradisi unik ketika momentum bulan Ramadan.
Tradisi unik tersebut, yakni makan bersama ala umat Hindu Bali yang lebih dikenal dengan sebutan megibung.
"Kami selalu usahakan untuk melaksanakan tradisi yang sudah ada sejak turun temurun ini. Megibung ini pun untuk silahturahmi menguatkan tali persaudaraan," jelasnya.
Namun, sejak dilonggarkannya peraturan pemerintah, kegiatan Megibung ini pun bisa kembali dilaksanakan pada Ramadhan kali ini.
Ketika disinggung mengenai salat Ied esok, Anwar mengatakan bahwa pihaknya memprediksi jumlah jamaah yang hadir tak akan sebanyak tahun-tahun lalu.
"Sebelum COVID-19 ada sekitar 2 ribu hingga 2500 warga yang salat disini dan untuk besok kami prediksi akan semakin berkurang karena banyak yang mudik," ungkapnya.
(dpra/dpra)