Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terjadi sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Labuan Bajo, Manggarai Barat, sejumlah pemilik kapal wisata mengeluhkan kehabisan BBM. Wisatawan terancam batal berkunjung ke Taman Nasional Komodo.
Pjs. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deny Sukendar, minta maaf atas kelangkaan BBM yang terjadi di Labuan Bajo dan wilayah lainnya di NTT.
Kelangkaan BBM terjadi akibat kerusakan kapal tanker dan cuaca buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terganggunya pasokan BBM ke Pulau Flores disebabkan kerusakan kapal tanker pengangkut BBM serta kondisi cuaca ekstrem belakangan ini," kata Deny dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025) malam.
Deny menjelaskan letak geografis NTT yang terdiri dari beberapa kepulauan memiliki keunikan dalam pemenuhan suplai dan distribusi energi. Sebagai langkah cepat mitigasi, Pertamina telah menerapkan beberapa upaya strategis, antara lain pola suplai alternatif dengan mendatangkan kapal tanker tambahan yang membawa muatan 1.000 kiloliter (kl) Pertalite dan 200 kl Biosolar untuk mencukupi kebutuhan energi masyarakat di Pulau Flores.
"Selanjutnya juga dilakukan perluasan layanan distribusi dengan memperpanjang waktu operasional Fuel Terminal Ende, serta mengalihkan sebagian pasokan BBM melalui Fuel Terminal Maumere agar distribusi tetap optimal meski terjadi kendala," jelas Deny.
Diberitakan sebelumnya, kelangkaan BBM terus terjadi di Labuan Bajo. Sejumlah pemilik kapal wisata mengeluhkan kehabisan BBM. Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo terancam batal gara-gara kapal-kapal wisata kehabisan BBM.
"Para pemilik kapal keluhkan kelangkaan solar Dex, Pertamax juga kosong," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo Budi Widjaja, Jumat.
Budi mengatakan pemilik kapal kesulitan mencari BBM ke semua SPBU di Labuan Bajo hari ini tapi stok habis. Pemilik kapal wisata bahkan minta tolong kepada pemilik kapal lainnya yang punya stok lebih BBM, namun tersedia.
"Beli di SPBU (tidak ada)," kata Budi.
Ia mengatakan kapal-kapal wisata yang kehabisan BBM itu terancam tak bisa berlayar besok jika kelangkaan BBM itu terus berlanjut. "Kemungkinan besar kapal tak bisa berangkat," ujar Budi.
Kapal-kapal wisata di Labuan Bajo kehabisan BBM juga terjadi akhir Juli 2025. Sejumlah kapal wisata batal trip ke Taman Nasional Komodo karena kehabisan BBM. Beberapa hari kemudian, pemilik kapal wisata harus membeli BBM di luar wilayah Manggarai Barat.
Menurut Budi, kelangkaan BBM di Labuan Bajo terjadi sejak Mei 2025. Belakangan ini terjadi antrean panjang di SPBU Labuan Bajo. Bahkan ada yang sudah mengantre lama, tapi gagal mendapat BBM.
(hsa/hsa)