Hingga kini, belum ada satu pun maskapai Indonesia yang melayani rute penerbangan dari Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Australia. Untuk itu, pemerintah mendorong maskapai nasional, salah satunya Air Asia, untuk membuka rute itu.
"Air Asia sudah menjadi konektivitas dari Malaysia ke Labuan Bajo, Jakarta ke Labuan Bajo, dan Bali ke Labuan Bajo. Mudah-mudahan bisa dari Australia (ke Labuan Bajo)," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Dwi Marhen Yono, seusai peresmian Livery Air Asia Indonesia di apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marhen mengataka prospek penerbangan rute Australia-Labuan Bajo, cukup bagus. Banyak tempat wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya yang kini mulai menjadi tren di kalangan wisatawan, terutama turis asing asal Australia.
"Karena Australia pasarnya sudah mulai bayak," kata Marhen.
Beberapa tempat wisata dan aktivitas wisata di Labuan Bajo yang belakangan jadi favorit para turis adalah pertunjukan budaya di Natas Parapuar, Labuan Bajo, yang digelar tiap Sabtu sore. Selain pertunjukkan budaya, Marhen berujar, pemandangan pulau, laut, dan landasan pacu Bandara Internasional Komodo juga jadi suguhan wisata di sana.
"Itu 300 meter di atas permukaan laut. Di sana, kita bisa lihat runway Bandara Komodo, sambil melihat gundukan pulau dan laut," katanya.
Marhen mengatakan jika Labuan Bajo dan Australia sudah terhubung, akan menambah jumlah wisatawan yang bergerak ke wilayah lainnya di NTT. Misalnya, ke Ende, Ruteng, atau sekitaran Kota Kupang.
"Supaya lenght of stay semakin panjang," jelasnya.
Marhen mengungkapkan angka kunjungan wisatawan di Labuan Bajo per 2025, hingga kini, tercatat mencapai 411 ribu orang. Meski lebih sedikit ketimbang Bali, dia berharap hanya wisatawan dari kalangan menengah ke atas yang berwisata di Labuan Bajo.
Untuk saat ini, Marhen berharap ada peningkatan jadwal penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo. Dari 17 penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo, dia berharap bertambah tiga penerbangan lagi yang rutenya menuju Labuan Bajo.
"Jadi di sana (Labuan Bajo) lebih ke luxury tourism. Kalau di Bali (jumlah wisatawan) bisa lima juta orang, di Labuan Bajo cukup 200 ribu saja. Tapi (wisatawan) yang duitnya banyak," ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Indonesia Air Asia, Akhmad Sadikin, mengatakan akan mempertimbangkan layanan rute penerbangan dari Australia ke Labuan Bajo, NTT. Akhmad mengatakan masih perlu banyak dukungan dari pemerintah sebelum membuka rute internasional itu.
"Dari pemerintah Australia memang sudah memberikan beberapa insentif. Tapi, masih perlu dukungan beberapa teman-teman dari Kemenpar (Kementerian Pariwisata)," kata Akhmad.
Menurut Akhmad, saat ini yang perlu dilakukan adalah mendongkrak popularitas Labuan Bajo di sektor pariwisata global. Yakni, dimulai dengan livery atau mendadani badan pesawat dengan ornamen bertema Labuan Bajo.
Beragam ikon yang mencerminkan kekayaan alam, budaya, dan daya tarik khas Labuan Bajo ditampilkan pada livery itu. Di antaranya, ada satwa komodo, warga dari etnis atau Suku Manggarai, kapal pinisi, serta panorama pantai yang memikat.
Visual-visual tersebut mengilustrasikan pesona Labuan Bajo yang menjadikannya destinasi unik bagi pariwisata Indonesia. Karenanya, Akhmad mengatakan prospek pariwisata di Labuan Bajo masih bagus.
"Potensi (pariwisata di Labuan Bajo) sangat besar. (Pertemuan Digital Economy Working Group Meeting) G20 pada 20-23 Juli 2022 membuat Labuan Bajo semakin terkenal," katanya.
Soal penumpang, Akhmad berujar, jumlahnya masih didominasi warga asing. Banyak wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali dan Labuan Bajo. Salah satunya, penerbangan empat kali sehari dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Bali dan Labuan Bajo.
"Perbandingan (jumlah penumpang) saat ini di (maskapai) kami memang masih didominasi mancanegara. Tapi ke depan, kami ingin tingkatkan domestiknya, dengan bantuan dari Kemenpar dan kawan-kawan di Labuan Bajo," katanya.
Simak Video "Respons AirAsia soal Dituding Persulit Penumpang karena Paspor Lecet"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/hsa)