Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus memakai aksara Bali di gedung maupun produk usahanya. Hal itu dia sampaikan saat sambutan pelepasan ekspor vanila, madu, dan kayu manis ke Hongkong bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Denpasar, Selasa (29/7/2025).
Awalnya, Koster memuji CV Naralia Group Indonesia sebagai UMKM di bidang ekspedisi yang pengemasannya sangat bagus dan tidak kalah dari luar negeri. Namun, Koster menyayangkan belum adanya aksara Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu saja kurangnya Pak Menteri, belum pakai aksara Bali. Jadi saya minta Ibu pakai aksara Bali. Karena dengan aksara Bali menunjukkan identitas produk yang unik," terang Koster.
Koster mencontohkan seperti Jepang, Cina, hingga Korea Selatan yang menunjukkan identitas produknya, sehingga ketika ditampilkan akan lebih bagus dan beridentitas.
Ketika itu Koster langsung meminta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali untuk segera menstandarisasikan penggunaan aksara Bali untuk IKM dan UMKM.
"Kalau dikasih aksara Bali makin anggun dan lebih beraura dia, jadi daya tariknya meningkat. Produk berikutnya Bu, pakai aksara Bali," tandas Koster.
(hsa/hsa)