Forum Asia Grassroots 2025 Dorong Investasi ke Ekonomi Mikro Asia Tenggara

Forum Asia Grassroots 2025 Dorong Investasi ke Ekonomi Mikro Asia Tenggara

Fabiola Dianira - detikBali
Kamis, 22 Mei 2025 13:52 WIB
Konferensi pers The 2025 Asia Grassroots Forum yang digelar di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5/2025).
Konferensi pers The 2025 Asia Grassroots Forum yang digelar di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Badung -

Forum Asia Grassroots 2025 resmi digelar pada 21-23 Mei di Nusa Dua, Bali. Ajang ini dihadiri lebih dari 700 peserta dari 15 negara, meliputi investor global, regulator, akademisi, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Forum yang diselenggarakan oleh perusahaan teknologi keuangan Amartha ini menjadi wadah strategis untuk mendorong kolaborasi dan investasi di sektor ekonomi akar rumput di Asia Tenggara. Tahun ini, forum mengusung tema "Scaling Impact, Pioneering an Entrepreneurial Society".

Sejumlah isu strategis dibahas dalam forum ini, seperti regulasi, pembiayaan inklusif, pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI), hingga potensi investasi di sektor UMKM. Komisaris Utama Amartha, Rudiantara, menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor untuk memperkuat fondasi ekonomi mikro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Forum ini menyuarakan bahwa sektor mikro punya prospek cerah. Dengan dukungan modal, teknologi yang inklusif, serta pendampingan berkelanjutan, ekonomi akar rumput berpotensi menjadi katalisator pertumbuhan," ujar Rudiantara kepada media, Kamis (22/5/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa menarik kepercayaan investor bukanlah hal mudah karena sebagian besar pelaku usaha mikro tidak memiliki riwayat kredit. Karena itu, perusahaan teknologi keuangan seperti Amartha dinilai perlu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

ADVERTISEMENT

"Pembiayaan yang disalurkan harus bertanggung jawab dan berdampak. Hanya dengan tata kelola yang kredibel, investor global bersedia menanamkan modalnya," imbuhnya.

Committee Leadership Forum, Sandiaga Uno, turut menyampaikan pentingnya membangun masyarakat wirausaha atau entrepreneurial society sebagai fondasi ketahanan ekonomi nasional. Menurutnya, komunitas wirausaha memiliki peran vital dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi nasional di tengah tekanan global.

"Forum ini diharapkan menjadi motor penggerak tumbuhnya komunitas wirausaha yang kuat dan kompetitif, seiring masuknya investasi dalam dan luar negeri," kata Sandiaga.

Asia Grassroots Forum tahun ini merupakan edisi kedua. Selain diskusi panel, forum juga memfasilitasi kerja sama strategis antara lembaga keuangan global dan mitra lokal. Salah satu kerja sama yang diumumkan adalah kolaborasi antara Standard Chartered dan Amartha untuk memperluas akses pembiayaan ke sektor mikro.

CEO Standard Chartered Indonesia, Donny Donosepoetro OBE, mengatakan bahwa menjangkau sektor mikro merupakan tantangan bagi bank internasional karena keterbatasan infrastruktur. Namun, menurutnya, kerja sama dengan mitra lokal menjadi solusi.

"Tantangan utama bank internasional adalah menjangkau sektor mikro secara langsung karena keterbatasan infrastruktur. Namun, kerja sama kami dengan Amartha menunjukkan bahwa pembiayaan inklusif bisa diwujudkan melalui kolaborasi yang tepat," ujar Donny.




(dpw/dpw)

Hide Ads