Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan alasan di balik keterlibatan TNI dan Polri dalam sektor pertanian, seperti penanaman padi dan jagung. Menurutnya, kehadiran aparat negara tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi penggalangan dalam operasi militer selain perang (OMSP).
"Banyak yang tanya ke saya, kenapa sih TNI dan Polri ikut terlibat dalam urusan pertanian? Kenapa aparat negara turun ke sawah, bantu tanam jagung, panen padi, bahkan serap gabah? Jawabannya sederhana: karena mereka menjalankan fungsi penggalangan sebagai bagian dari operasi militer selain perang," kata Sudaryono dikutip detikFinance dari akun Instagram @sudaru_sudaryono, Minggu (6/4/2025).
Ia menegaskan fungsi penggalangan merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk memastikan hasil panen yang optimal, mendukung rakyat miskin, dan menjamin program pemerintah tersalurkan secara merata ke lapisan masyarakat bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sudaryono menuturkan, keterlibatan aparat keamanan, khususnya Polri, juga diarahkan untuk membantu pencapaian target pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Salah satu contohnya adalah di Papua, Polri mendorong masyarakat menanam jagung untuk meredam potensi konflik dari kelompok bersenjata.
"Contohnya di Papua, aparat membantu dorong masyarakat menanam jagung. Bukan berarti polisi nyangkul jagung sendiri. Mereka hadir, menyemangati, memastikan penyuluh pertanian bergerak. Semua demi kesejahteraan," jelas Sudaryono.
Ia menambahkan, meskipun TNI dan Polri turut hadir di lapangan, kegiatan bercocok tanam tetap dilakukan oleh masyarakat. Peran aparat lebih kepada pendampingan, pengawasan, dan memastikan program pertanian berjalan efektif.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)