Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami lonjakan signifikan pada awal 2025. Sepanjang Januari, tercatat 143 kasus tersebar di seluruh kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan lonjakan kasus DBD tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan Januari 2024. Meski demikian, tidak ada korban jiwa akibat wabah ini.
"Pada Januari tahun lalu, kasus DBD di Karangasem hanya 23 kasus, sedangkan tahun ini pada bulan yang sama mencapai 143 kasus," kata Pertama, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu, dengan hujan deras dan panas bergantian. Kondisi tersebut mempercepat perkembangan nyamuk penyebab DBD akibat banyaknya genangan air.
Berdasarkan data, kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Karangasem, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. Kecamatan Abang juga mencatat jumlah kasus yang cukup tinggi, sementara kecamatan lainnya memiliki jumlah kasus lebih sedikit.
"Usia yang paling banyak terkena DBD di awal tahun ini antara 20-40 tahun. Sedangkan untuk usia anak-anak sedikit," ujar Pertama.
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Dinas Kesehatan telah melakukan fogging di wilayah yang terdampak serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Sampai saat ini masih ada beberapa pasien DBD yang dirawat baik di Puskesmas maupun RSUD," ucap Pertama.
(dpw/gsp)