PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali membagikan dividen Rp 658,84 miliar kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2024. Sesuai data yang dijabarkan, pembagian dividen tahun buku 2024 meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 553,67 miliar.
"Dalam prosesnya, Bank BPD Bali sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membagikan laba ke Pemerintah Daerah selaku pemegang saham dalam bentuk dividen yang digunakan untuk merealisasikan berbagai inovasi serta program pemerintah demi kepentingan masyarakat," kata Direktur Utama (Dirut) BPD Bali, I Nyoman Sudharma, dalam siaran pers.
RUPS yang dipimpin Komisaris Utama, I Gusti Ngurah Bagus Artawa, itu dihadiri sejumlah pejabat, yakni Penjabat (Pj) Gubernur Bali, seluruh bupati dan wali kota atau perwakilannya selaku pemegang saham beserta jajaran Dewan Komisaris, dan Direksi BPD Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat sejumlah agenda dalam RUPS Tahun Buku 2024, yaitu laporan tahunan perseroan, informasi rencana bisnis bank tahun 2025, serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Para pemegang saham BPD Bali menyetujui laporan tahunan perseroan tahun buku 2024, laporan keuangan perseroan, dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris tahun buku 2024.
Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan oleh perseroan pada tahun buku 2024, yakni sebesar Rp 878,46 miliar. Perolehan laba BPD Bali 2024 tumbuh 19% secara tahunan (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 738,23 miliar.
Pertumbuhan laba ini secara signifikan bersumber dari pendapatan bunga bersih selama 2024 atau naik 5,78% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,4 triliun. Pencapaian laba juga bersumber dari fee based income sebesar Rp 129,43 miliar atau naik 13,94% secara tahunan.
Berdasarkan fungsi intermediasi yang dilakukan, terdapat peningkatan penyaluran kredit secara yoy mencapai 7,94% atau sebesar Rp 22,8 triliun pada Desember 2024. Komposisi penyaluran kredit produktif mencapai 56,76% dari total portofolio kredit pada Desember 2024 atau meningkat dari Desember 2023 sebesar 54,34%.
BPD Bali juga terus mengoptimalkan kemajuan UMKM. Salah satunya melalui penyaluran kredit kepada debitur UMKM. Capaian penyalurannya per Desember 2024 mencapai Rp 11,6 triliun atau 51,29% dari total kredit yang disalurkan. Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2024 disalurkan mencapai Rp 1,9 triliun.
Dari sisi pendanaan, Current Account Savings Account (CASA) mengalami peningkatan sebesar 70,80%, dana pihak ketiga tumbuh 15,10% secara tahunan menjadi Rp 32,1 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,9 triliun.
Peningkatan kredit dan pendanaan bank juga mendorong peningkatan aset. BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp 38,3 triliun atau meningkat sebesar 11,66% dari sebelumnya pada Desember 2023 sebesar Rp 34,3 triliun.
Selain aset, rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Rasio return of asset (ROA) sebesar 3,20%, return of equity (ROE) 21,68%, net interest margin (NIM) 6,66%, non-performing loan (NPL) gross 0,92%, dan cost to income ratio (CIR) 49,39%.
Sudharma berterima kasih dan mengapresiasi support dari berbagai kalangan yang terlibat sehingga RUPS berjalan lancar. Atas dukungan penuh pemegang saham melalui penyertaan modal, modal inti BPD Bali per Desember 2024 mampu mencapai Rp 4,5 triliun. Walhasil, BPD Bali kini memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup dalam rangka ekspansi bisnis.
BPD Bali berkomitmen terus meningkatkan layanan dan memperluas ekosistem digital. BPD Bali telah meluncurkan produk Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Kredit Prioritas Sektor Pertanian (KPSP), Kredit Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara), Kredit KMG Peralihan Plus, kerja sama co-branding uang elektronik card based "Flazz" dengan Bank BCA, Produk Bali Dwipa Multi Protection, penerimaan Pungutan Wisatawan asing dan transaksi derivative FX Option pada 2024.
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, mengapresiasi kinerja yang dicapai BPD Bali. Menurutnya, kondisi perusahaan sehat tecermin dari profile risiko, good corporate governance (GCG), stabilitas dan permodalan yang kuat, serta banyaknya penghargaan yang diperoleh.
"Ke depannya Bank BPD Bali agar tidak lengah dan terus bertransformasi, adaptif dalam menghadapi perkembangan dan ketatnya persaingan di industri perbankan dengan penguatan organisasi seperti pengembangan sumber daya, teknologi, pengembangan prosedur dan penguatan corporate governance sehingga mampu tumbuh dan bersaing serta berperan dalam perekonomian Bali," harap Mahendra.
(hsa/gsp)