Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Bali I Nyoman Parta meminta Pertamina untuk menggelar operasi pasar gas LPG 3 kilogram atau gas melon. Parta berpendapat operasi pasar bisa mencegah kepanikan yang terjadi di masyarakat lantaran sulit mendapatkan gas.
"Lakukan operasi pasar agar konsumen mendapatkan lebih cepat," kata Parta saat dihubungi detikBali, Selasa (4/2/2025).
Selain itu, dia meminta Pertamina agar memperbanyak pangkalan-pangkalan, sehingga bisa menyentuh konsumen hingga paling bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sulitnya Warga Bali Berburu Gas Melon |
"Selanjutnya adalah perbanyak pangkalan agar sistem pelayanannya lebih bagus dan pendistribusian lebih baik," jelas mantan anggota Komisi VI yang kini duduk di Komisi X DPR itu.
Sebelumnya, Pertamina mendorong para pengecer menjadi pangkalan resmi untuk menyalurkan gas LPG 3 kg ke masyarakat. Ini sebagai solusi untuk mengatasi kelangkaan dan mempermudah akses masyarakat mendapatkan LPG melon.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan per Januari 2025, terdapat 5.335 pangkalan LPG yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali.
"Untuk membantu masyarakat mengakses pangkalan supaya lebih dekat, kami mengajak para pengecer untuk menjadi pangkalan," ujar Ahad saat dihubungi detikBali, Senin.
Dia menegaskan untuk menjadi pangkalan resmi tidak dipungut biaya. Syaratnya hanya mendapatkan rekomendasi dari desa, menyetorkan KTP dan KK, serta mengajukan permohonan ke agen LPG terdekat.
"Untuk kuota (LPG) per pangkalan berbeda-beda, tergantung sebarannya. Namun, biasanya rata-rata 20 tabung per hari untuk keekonomian. Untuk penambahan kuota merupakan ranah pemerintah melalui BPH Migas. Saat ini Pertamina menyalurkan sesuai kuota yang sudah ditetapkan," tandas Ahad.
(hsa/gsp)