Bule Australia Beli 1,1 Hektare Tanah di Canggu untuk Bangun Kelab hingga Hotel

Bule Australia Beli 1,1 Hektare Tanah di Canggu untuk Bangun Kelab hingga Hotel

Danica Adhitiawarman - detikBali
Rabu, 18 Des 2024 15:23 WIB
Julian Petroulas
Julian Petroulas. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Julian Petroulas)
Badung -

Seorang warga negara asing (WNA) asal Australia, Julian Petroulas, menjadi perbincangan di media sosial setelah mengaku memiliki tanah seluas 1,1 hektare di Canggu, Bali. Julian, yang dikenal sebagai investor dan pengusaha, mulai berinvestasi di Bali sejak 2016 dengan membeli sejumlah vila.

"Saya mulai berinvestasi di sini beberapa tahun lalu, dan tempat ini penuh dengan peluang besar," ujar Julian dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, dikutip dari detikProperti, Rabu (18/12/2024).

Bule itu menjelaskan bahwa ia memilih Bali untuk investasi properti karena sebelumnya merasa kurang memiliki aset fisik. Dia hanya punya satu properti saat itu, jadi dia ingin menambah asetnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bali dinilainya sebagai tempat yang ideal untuk memulai bisnis berkat komunitas besar yang memudahkan koneksi dengan orang-orang sepemikiran.

Julian mengaku telah menghasilkan keuntungan dari vila-vila yang dimilikinya di Bali, meskipun awalnya tidak memiliki pengalaman di bidang properti. Pembelian tanah seluas 1,1 hektare di Canggu ini merupakan investasi terbesarnya sejauh ini.

ADVERTISEMENT
Tanah 1,1 Ha Milik Julian Petroulas di Canggu, BaliTanah 1,1 Ha Milik Julian Petroulas di Canggu, Bali. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Julian Petroulas)

Ia berencana membangun kelab malam, lapangan padel, hotel, dan vila di atas tanah tersebut.

Lokasi tanah tersebut dianggap strategis karena dikelilingi oleh zona hijau, sungai, penghijauan, dan pemandangan matahari terbenam. "Jadi semua yang bisa Anda lihat dari depan jalan sampai akhir sungai ini adalah tanah yang sudah saya beli," jelas Julian.

Julian mengaku telah menerima banyak tawaran kerja sama untuk membangun bisnis di atas tanahnya, tetapi menolak sebagian besar karena merasa tidak sejalan dengan visinya.

Ia menyebut investasinya di Bali sebagai batu loncatan untuk rencana besar di masa depan, termasuk membangun menara-menara besar di Dubai dan menciptakan merek hotel mewah yang dikenal secara global.

Artikel ini telah tayang di detikProperti. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Hide Ads