Kunjungan wisatawan ke Bali pada akhir tahun, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), diprediksi meningkat. Mereka masuk melalui pintu-pintu masuk, terutama pelabuhan dan bandara.
Sebagai salah satu destinasi untuk perayaan akhir tahun, ragam persiapan mulai dilakukan para pemangku kepentingan. Armada kapal ditambah, pelabuhan dan bandara berbenah.
54 Kapal Disiapkan di Pelabuhan Gilimanuk
Sebanyak 54 kapal siap untuk melayani penyeberangan di Selat Bali. Hal itu dilakukan untuk antisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Satuan Pelaksana Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan armada tersebut terdiri dari 54 kapal reguler dan direncanakan tambahan kapal perbantuan untuk mengurai kepadatan.
"Armada tersebut siap melayani masyarakat yang akan menyeberang dari Jawa ke Bali dan sebaliknya. Untuk armada perbantuan masih proses pengajuan dan belum final," ungkap Yudha saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (4/12/2024).
Sementara, General Manager PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Yani Andriyanto, telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi lonjakan penumpang pada periode Nataru. "Seperti mengajukan armada bantuan seperti tahun lalu yaitu Jatra II serta memaksimalkan dermaga baru di Gilimanuk," kata Yani.
Yani juga telah melakukan koordinasi dengan BMKG dan KSOP untuk mengantisipasi kendala cuaca dan kewenangan pelayaran. "Terkait cuaca di Selat Bali ini memang cepat berubah-ubah. Sehingga nanti ketika cuaca buruk, pelayaran kami tutup sementara menunggu cuaca bersahabat. Kami utamakan keselamatan pelayaran," ujar Yani.
Puncak Arus Libur Diprediksi Mulai 23 Desember
Yudha memperkirakan puncak arus mudik Natal terjadi pada 23 dan 24 Desember 2024. Kemudian puncak arus tahun baru itu mulai 28-29 Desember 2024.
"Puncak diperkirakan terjadi dua kali, mulai H-2 Natal dan H-2 tahun baru. Kemudian arus balik puncaknya diprediksi terjadi 4 Januari 2025," papar Yudha.
322 Ribu Kendaraan Diprediksi Keluar-Masuk Bali
Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memprediksi sebanyak 322 ribu kendaraan akan keluar dan masuk Bali selama musim liburan akhir tahun.
Kendaraan yang melalui Pelabuhan Gilimanuk diperkirakan sebanyak 289 ribu. Sedangkan, dari pintu masuk timur Bali yakni Pelabuhan Padangbai diperkirakan sebanyak 32 ribu kendaraan.
Kemudian, keluar dan masuk wisatawan ke Bali diperkirakan 2,7 juta orang melalui dua pintu masuk di Bali yakni bandara dan pelabuhan.
Dishub memprediksi sebanyak 1,5 juta orang yang akan keluar dan masuk melalui bandara. Kemudian, di Pelabuhan Gilimanuk diperkirakan 1,1 juta orang. Sedangkan Padangbai diprediksi 95 ribu orang.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bali, I Putu Sutaryana menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Bali, Otoritas Bandara, dan Angkasa Pura untuk bersinergi mempersiapkan rekayasa lalu lintas menjelang libur Nataru.
"Terkait dengan rekayasa lalin yang di Bandara Ngurah Rai langsung dilaksanakan dari Angkasa Pura dan Otban," ujar Sutaryana kepada detikBali, Rabu (4/12/2024).
"Termasuk juga hasil rapat kami dengan Polda Bali juga sama menyiapkan rekayasa lalin terkait Nataru dan pihak Polda akan menerjunkan pasukan untuk mengantisipasi dari persiapan Nataru 2024 dan 2025," sambungnya.
Penjagaan di Pusat Oleh-oleh
Sutaryana mengatakan Dishub Bali telah memperkirakan beberapa titik rawan kemacetan saat libur Nataru.
Titik tersebut adalah Pusat Oleh-oleh Krisna, The Keranjang Bali, dan depan patung Gatot Kaca arah masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Nanti di sana betul-betul diatensi oleh Polda (Bali) dan dibantu oleh stakeholder yang lainnya," ujar Sutaryana.
Titik pusat oleh-oleh akan dijaga 25 meter sebelum lokasi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. Kendaraan yang melintas tidak akan diperkenankan belok saat berada di depan pusat oleh-oleh Krisna dan The Keranjang Bali.
Sutaryana menegaskan titik di depan toko oleh-oleh itu berpotensi sangat tinggi terjadinya kemacetan. Namun, ia berharap saat libur Nataru di Bali tidak ada kemacetan yang parah seperti tahun lalu. "Mohon doanya," harap Sutaryana.
(dpw/gsp)