Banyak Penerbangan Batal Imbas Erupsi Lewotobi, Asita Bali Rugi Rp 1,7 M

Banyak Penerbangan Batal Imbas Erupsi Lewotobi, Asita Bali Rugi Rp 1,7 M

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 15 Nov 2024 16:51 WIB
ilustrasi kamar hotel
Foto: Thinkstock
Denpasar -

Pemilik hotel yang tergabung dalam anggota Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali mengalami kerugian hingga Rp 1,7 miliar. Penyebabnya karena banyak penerbangan yang batal ke Bali imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sampai hari ini ada sekitar Rp 1,7 miliar (total) kerugian," ujar Ketua DPD Asita Bali, I Putu Winastra saat dihubungi awak media, Jumat (15/11/2024).

Angka tersebut mulai terlihat sejak dua hari yang lalu. Ada belasan anggota Asita Bali yang terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada (tamu) yang dari Eropa, Australia," bebernya.

Winastra menyarankan kepada pemerintah agar memiliki perencanaan mitigasi jika terjadi bencana alam seperti erupsi dan lain-lain. Misalkan, penerbangan ke Bali dialihkan turun ke Bandara Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

"Jadi flight kan nggak bisa datang ke Bali nih, jadi harapannya harus ada mitigasi plan yang harus dibuat oleh pemerintah yang mungkin tidak ke Bali arrivalnya tapi misalnya ke Banyuwangi," jelas Winastra.

Sehingga, lanjutnya, pesawat tetap bisa menurunkan penumpang. Dia berpendapat perlunya koordinasi antar kementerian terkait untuk bersinergi mengatasi permasalahan bencana seperti di sektor pariwisata seperti Bali.

"Misalkan Kementerian BUMN yang menangani airport, kemudian Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata kan harus bersinergi," ungkap Winastra.

Pun demikian, Winastra berujar saat ini tidak dapat melakukan apa-apa karena bergantung pada situasi di penerbangan. "Harapannya adalah agar selesai tidak ada erupsi lagi, sehingga pariwisata bisa berjalan dengan normal," pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Adapun, penerbangan internasional yang paling banyak dibatalkan adalah rute Australia.

"Australia merupakan rute terbanyak yang mengalami pembatalan penerbangan dengan total 61 penerbangan. Sebanyak 47 penerbangan (dibatalkan) pada Rabu (13/11/2024) dan 14 penerbangan pada Kamis (14/11/2024)," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Jumat (15/11/2024).

Syaugi menjelaskan sejumlah maskapai yang melayani penerbangan rute Bali-Australia kini telah kembali beroperasi. Maskapai itu di antaranya, Qantas, Virgin, dan Jetstar. Meski begitu, masih ada beberapa penerbangan rute Bali-Australia yang belum beroperasi, yakni rute Sydney, Darwin, Brisbane, Melbourne, dan Perth.

Ia menyebutkan jumlah pembatalan penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang terdampak erupsi Gunung Lewatobi Laki-laki itu terus berkurang. Adapun, jumlah pembatalan penerbangan tertinggi terjadi pada Rabu, yakni sebanyak 115 penerbangan yang terdiri dari 32 penerbangan domestik dan 83 penerbangan internasional (untuk berbagai rute).

Jumlah pembatalan penerbangan di Bandara Ngurah Rai berkurang menjadi 52 penerbangan pada Kamis. Rinciannya, sebanyak 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional.

"Operasional bandara yang berangsur normal juga terlihat dari kenaikan jumlah penumpang domestik dan internasional yang dilayani," ujar Syaugi.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads