Pasar Umum Negara Kebanjiran, Barang-barang Dagangan Terendam

Pasar Umum Negara Kebanjiran, Barang-barang Dagangan Terendam

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 01 Nov 2024 15:17 WIB
Sejumlah pedagang Pasar Umum Negara saat melakukan pembersihan air yang menggenang kios mereka, Jumat (1/11/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Sejumlah pedagang Pasar Umum Negara saat melakukan pembersihan air yang menggenang kios mereka, Jumat (1/11/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana pada Jumat (1/11/2024) siang membuat Pasar Umum Negara kebanjiran. Air merendam barang-barang dagangan di sejumlah kios di pasar. Akibatnya, para pedagang menderita kerugian.

"Hujan deras yang turun sejak siang tadi membuat pasar kami terendam. Air masuk dari beberapa titik, seperti lubang ventilasi dan lubang pembuangan air," ungkap Wayan Sumaria, seorang pedagang kain saat ditemui detikBali, Jumat.

Pria 49 tahun ini mengaku kecewa dengan kondisi ini. Sebab, Pasar Umum Negara belum lama rampung dibangun. Ia berharap pengelola pasar dapat segera mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Sumaria, Safii (45), pedagang beras, juga mengeluhkan kerugian yang dialaminya akibat dagangannya tergenang air hujan. Sebanyak lima karung beras dengan berat masing-masing 25 kg terendam air dan tidak bisa dijual kembali.

"Beras saya yang sudah siap jual terendam sekitar lima karung, itu harganya setiap karung Rp 370 ribu. Rugi besar saya. Kerugiannya ya mencapai jutaan rupiah," ujar Safii.

"Untuk beras yang ada di gudang lainnya belum saya cek, selain beras, di sana juga ada jagung. Kalau basah dan lembap, itu pasti jamuran, ya tidak bisa dijual," keluhnya.

Dari pantauan detikBali, sejumlah pedagang dan tenaga kebersihan bersama-sama membantu untuk membersihkan air yang menggenang. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jembrana juga telah mengerahkan alat penyedot air untuk mempercepat proses surutnya banjir.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata, menjelaskan penyebab utama banjir di pasar diduga karena tersumbatnya saluran pembuangan air.

"Kami menduga ada sumbatan pada saluran pembuangan sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar," ungkapnya.

Pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan kontraktor proyek untuk mencari solusi jangka panjang agar masalah banjir di pasar dapat diatasi.

"Saat ini masih kewenangan kontraktor, jadi kami akan melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor," tegas Adinata.




(hsa/dpw)

Hide Ads