Indonesia Ingin Jadi Pusat Industri Gim di Asia Tenggara

Indonesia Ingin Jadi Pusat Industri Gim di Asia Tenggara

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 10 Okt 2024 18:19 WIB
Acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Business & Conference 2024 di Jalan Raya Pantai Kuta, Bali, Kamis (10/10/2024).
Foto: Acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Business & Conference 2024 di Jalan Raya Pantai Kuta, Bali, Kamis (10/10/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Badung -

Pemerintah tengah berupaya agar Indonesia bisa menjadi pusat industri gim di Asia Tenggara. Ketua Tim Pengembangan Game Animasi dan Teknologi Baru Kementerian Informasi dan Informatika (Kemenkominfo) Luat Sihombing mengungkapkan Indonesia memiliki banyak potensi di dunia gim.

Menurut Luat, selain punya pasar gim sangat besar, Indonesia juga banyak memiliki talenta di bidang ini. Keseriusan Indonesia, Luat berujar, dibuktikan melalui Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Game.

"Ini kan salah satu benefit yang dimiliki para pelaku industri dan berarti ada kebijakan-kebijakan yang dihasilkan pemerintah untuk membantu percepatan industri sendiri. Jadi, orang lebih mudah untuk melakukan bisnis di sini," jelas Luat di acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Business & Conference 2024 di Jalan Raya Pantai Kuta, Bali, Kamis (10/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luat menilai selama ini gim yang diproduksi anak bangsa memiliki kekuatan pada narasi cerita. Gim itu pun cukup laku di pasaran hingga saat ini.

"Gim horor Indonesia juga sangat menarik bagi industri luar atau publik luar karena horornya kita cukup beragam dan berbeda-beda dibandingkan horornya di luar," bebernya.

ADVERTISEMENT

Menurut Luat, jumlah gim buatan Indonesia yang ada di satu platform distribusi gim kenamaan dunia telah mencapai 250. Sementara, gim dari negara lain di Asia Tenggara hanya sekitar 150 sampai 180-an.

Dia berharap ajang IGDX bisa mendorong dan memperkuat terwujudnya Indonesia sebagai hub dari industri gim di Asia Tenggara. Pada IDGX tahun ini pelaku industri gim yang hadir berasal dari 19 negara.

Antara lain, dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Rusia, hingga Inggris. Ada lebih dari 200 perusahaan di bidang gim yang turut hadir. Sebanyak 100 lebih perusahaan di antaranya berasal dari Indonesia.

"Target dari acara ini adalah untuk menciptakan banyak potensi bisnis yang terjadi antara pelaku industri game Indonesia dengan publisher, investor, dan buyers. Target kami lainnya agar banyak pelaku industri yang juga bisa mengakses pendanaan yang didapat dari mekanisme publishing atau invesment," urai Luat.

Dia mengatakan dari setiap tahun penyelenggaraan acara terdapat 800 pertemuan bisnis yang terjadi antara pelaku industri gim. Tercatat, sepanjang 2021 hingga 2023 terjalin kerja sama bisnis senilai US$ 25 juta.

"Harapan kami di tahun ini paling tidak teman-teman di sini bisa menghasilkan lebih dari US$ 10 juta untuk nilai transaksi bisnis yang terjadi," imbuh Luat.

Ajang IGDX 2024 digelar dari Kamis (10/10/2024) sampai Sabtu (12/10/2024). Sebanyak 400 orang direncanakan melakukan pertemuan bisnis. Sementara, kunjungan publik ditargetkan 900 orang selama acara berlangsung.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads