The Nautical Institute menggelar konferensi Fourth Global Dynamic Positioning tentang kegiatan industri bidang energi lepas pantai yang aman. Konferensi itu membahas tentang perubahan terbaru standar pelatihan dan sertifikasi operator dynamic position (DP) seluruh dunia sejak Januari 2024 oleh The Nautical Institute.
"Hari ini kami membahas bagaimana standarisasi pelatihan yang diadakan The Nautical Institute harus selalu berevolusi. Supaya ada harmonisasi standar dalam skala global," kata Chief Executive The Nautical Institute Kapten John Lloyd di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (25/9/2024).
Dynamic position (DP) adalah sistem pengendalian komputer di kapal yang mengatur posisi kapal secara otomatis dengan menggunakan mekanisme baling-baling, thruster, dan sensor posisi. DP biasa digunakan pada kapal tipe kargo pengangkut logistik lepas pantai tipe terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lloyd mengatakan konferensi yang dihadiri para ahli DP, pelaku industri lepas pantai, dan regulator itu mendiskusikan sejumlah dalam standar pelatihan dan sertifikasi operator DP. Konferensi itu biasanya digelar dua kali setahun untuk memastikan hasil pelatihan dan sertifikasi operator dynamic position (DP) telah memenuhi kualifikasi dari industri energi lepas pantai.
Tujuannya, memastikan para operator di seluruh dunia memahami teknologi DP pada semua jenis kapal. Sehingga, keselamatan, keamanan, dan efisiensi kegiatan industri energi di lepas pantai dapat terjamin.
"Harmonisasi standar pelatihan dan sertifikasi dalam skala global. Itu sangat membantu memastikan keamanan dan efisiensi kegiatan industri energi lepas pantai," kata Lloyd.
Adapun sejumlah hal yang dibahas dan dimuat dalam standar pelatihan dan sertifikasi operator DP pada intinya telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sektor industri energi lepas pantai. Misalnya, operator DP harus mengikuti perkembangan teknologi dan jenis kapal.
Karenanya, operator DP dituntut untuk terus belajar dan berlatih di pusat pelatihan. Operator DP juga dapat melatih keterampilan dasar komputerisasi. Nantinya, akan ada ujian terhadap para operator DP untuk memastikan ilmu yang dipelajari telah dikuasai.
"Jadi, kami biasanya memastikan para operator DP menjalani ujian supaya kami dapat memastikan pengetahuan mereka. Kalaupun mereka belum memenuhi standar, kami akan membimbing dan mereka dapat menjalani pembelajaran tambahan sebelum ujian," jelasnya.
Lloyd mengatakan saat ini sebanyak 2.000 orang operator DP di seluruh dunia yang telah menjalani pelatihan dan tersertifikasi dari The Nautical Institute. Dia menargetkan setidaknya 5.000 operator DP, termasuk dari Indonesia yang menjalani pelatihan dengan standar dan kualifikasi terbaru.
Menurutnya, pelatihan dan sertifikasi dengan kualifikasi terbaru menjadi penting bagi operator DP di seluruh dunia. Selain sertifikat yang harus diperbarui setiap lima tahun sekali, juga untuk mencegah terjadinya insiden atau kecelakaan di laut lepas.
"Tidak ada yang ingin mengalami kecelakaan dan mencemari laut. Jadi butuh tingkat pemahaman yang mumpuni dari seorang operator dalam hal menyiapkan serta mengoperasikan peralatan dengan baik dan benar. Juga, (mengetahui) apa yang harus dilakukan ketika ada kesalahan," katanya.
Head of Qualification The Nautical Institute Kapten Qasim Masood mengatakan, operator DP wajib menjalani pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan (CPD/Continous Professional Development). selama 50 hari. Kini, dengan perubahan terbaru standar pelatihan dan sertifikasi, operator DP wajib menjalani pelatihan awal selama 150 hari.
"Ada tambahan yang harus dilakukan untuk menyegarkan pengetahuan mereka (tentang kapal berteknologi DP). Tujuannya, untuk memastikan keselamatan kegiatan industri lepas pantai," kata Qasim.
Setelah pelatihan CPD, operator DP akan menjalani ujian daring. Jika lulus, operator DP dapat menyerahkan semua hasilnya ke The Nautical Institute dan mendapat sertifikasi resmi.
"Seorang operator DP, wajib menjalani pelatihan dan mengantongi sertifikasi CPD itu setiap lima tahun sekali atau validasi dari pusat pelatihan yang ditunjuk. Tentunya, untuk memvalidasi sertifikasi mereka," katanya.
Untuk diketahui, ada tiga fasilitas pelatihan DP atau Dynamic Positioning Training Center (DPTC) di Indonesia. Antara lain, Jakarta, Surabaya, dan di Semarang sebagai pusatnya. Semua DPTC itu sudah terakreditasi oleh The Nautical Institute.
(hsa/hsa)