Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melibatkan 60 UMKM pada pagelaran MotoGP Mandalika 2024. Puluhan UMKM itu didominasi stand-stan kuliner yang jumlahnya mencapai 80 persen.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB Ahmad Masyhuri mengatakan semua UMKM lokal akan digabungkan di satu tempat. Rencananya, 60 UMKM itu akan ditempatkan di dalam 30 stan yang disediakan. Jadi, masing-masing stan akan diisi dua UMKM.
"60 UMKM ini tersebar dari beberapa kabupaten/kota di NTB, jadi kami surati (pemkab/pemkot) masing-masing dapat dua dan 80 persennya kuliner," katanya, Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, akan ada event Lombok Sumbawa Nusantara Fair dari Dinas Pariwisata (Dispar). Dalam event tersebut, turut hadir sejumlah provinsi yang juga membawa UMKM dari masing-masing daerah. Nantinya, ada 12 stan tenda yang disediakan, dengan masing-masing dua UMKM.
"Jadi jumlahnya ada 24 UMKM," jelas Ahmad.
Menurut Ahmad, Diskop dan UKM akan melibatkan BBPOM Mataram untuk mengkurasi UMKM yang akan terlibat langsung di dalam event MotoGP Mandalika 2024. Pasalnya, UMKM yang dilibatkan didominasi oleh usaha kuliner. Namun, dari 60 UMKM, hanya 40 UMKM yang dikurasi.
"20 UMKM dari kabupaten/kota tidak dikurasi karena jauh datangnya," ujarnya.
Menurut Ahmad, kurasi sebenarnya bisa dilakukan setiap dua tahun sekali. Namun, mengingat animo yang tinggi, dua tahun dinilainya terlalu lama karena perubahan UMKM itu amatlah cepat. Maka dari itu, untuk mencegah prasangka negatif, akhirnya dihadirkan proses kurasi dengan melibatkan BBPOM Mataram.
"Dengan harapan, agar makanannya terjamin keamanannya, termasuk dalam event ini. Kami juga akan memberikan wawasan kepada orang bahwa produk UKM itu aman. Jadi jangan takut berbelanja. Ujungnya juga, harga penjualan lebih bagus," katanya.
Sementara itu, untuk posisi penempatan stan tenda UMKM nantinya, Ahmad menegaskan tidak ada persoalan. Lokasinya kini lebih bagus dan strategis dibandingkan sebelumnya, tepatnya di belakang area Grand Stand B Sirkuit Mandalika.
"Sepanjang pelaksanaan MotoGP satu dan dua, tidak ada yang pernah kecewa, bahkan jam dua siang, dagangan mereka habis. Karena memang animo orang beda dengan event lain. Jadi kami optimistis penjualannya bagus," tandasnya.
(hsa/hsa)