Penjual hiasan penjor di Karangasem, Bali, ramai pembeli menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. Penjual bahkan bisa mengantongi hasil mencapai Rp 3 juta sehari dari hasil berjualan hiasan penjor.
"Saya hanya menjual hiasan penjor jelang hari raya Galungan saja. Dalam sehari rata-rata saya dapat menjual hiasan penjor sekitar Rp 2,5-Rp 3 juta," ujar salah satu penjual hiasan penjor di Kecamatan Karangasem, Jro Darmi, saat ditemui detikBali, Minggu (22/9/2024).
Jro Darmi mengatakan masyarakat mulai ramai datang ke lokasinya berjualan untuk membeli hiasan penjor sejak Sabtu (21/9/2024). Masyarakat, ujarnya, banyak yang membeli satu set hiasan penjor lengkap dengan bambu dan daun aren muda (ambu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, ada juga yang hanya beli bambu atau ambu saja. Mungkin hiasannya bikin sendiri," kata Jro Darmi.
Jro Darmi menjual daun aren muda Rp 45 ribu sampai Rp 60 ribu per batang dan bambu penjor Rp 35 ribu per batang. Sedangkan untuk hiasan penjor lengkap, Jro Darmi menjualnya Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.
Pedagang lainnya, Nyoman Suarta, mengungkapkan pembeli hiasan penjor jelang hari raya Galungan dan Kuningan sudah mulai ramai. Namun, kebanyakan masyarakat hanya membeli hiasan penjor saja. Sedangkan bambu dan ambu jarang ada yang membeli di tempatnya.
"Kalau bambu kan bisa pakai yang lama, karena biasanya bisa dipakai beberapa kali selama disimpan dengan baik. Jadi masyarakat kebanyakan hanya beli hiasan saja," ujar Suarta.
Selain itu, Suarta juga menjual penjor yang sudah jadi sehingga pembeli tinggal memasang di rumahnya masing-masing. Penjor yang sudah jadi biasanya dibeli masyarakat yang sibuk bekerja.
Suarta menjual penjor yang sudah jadi antara Rp 250 ribu sampai Rp 400 ribu. Harga disesuaikan dengan pesanan pembeli.
(iws/iws)