Event MotoGP Mandalika 2024 tinggal sepekan lagi. Namun, pemesanan tiket kapal cepat dari Bali ke Lombok dan sebaliknya belum ada lonjakan berarti. Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) merasa tidak dilibatkan di dalam event tersebut.
"Saya nggak berani bilang sepi, tapi biasanya di last minute baru banyak (pemesanan kapal cepat). Ada yang turun di Bangsal, ada juga yang turun di Senggigi. Tapi untuk status carter (secara berkelompok) belum ada (yang pesan)," kata Ketua Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) I Wayan Sudana kepada detikBali, Kamis (19/9/2024).
Sudana menilai pemesanan kapal cepat pada MotoGP Mandalika 2024 kali ini tidak seramai dua event sebelumnya. Dia merasa para pengusaha kapal cepat tidak dilibatkan dalam event internasional tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang kami tidak dilibatkan. Kalau dilibatkan, kami pasti bisa ikut jualan, tapi ini tidak dilibatkan (panitia). (Jika berkaca pada dua tahun lalu) lumayan sebenarnya (pemesanan tiket kapal cepat), itu biasanya di last minute, karena mereka nggak dapat tiket pesawat dari Jakarta-Lombok, jadi harus Jakarta-Bali, lalu ke Lombok pakai kapal cepat," tutur dia.
Diketahui, ada beberapa kapal cepat yang melayani rute Padangbai-Lembar dan sebaliknya. Di antaranya, ada Eka Jaya dengan kapasitas 210 penumpang, lalu Golden Queen dengan kapasitas 98 penumpang. Kemudian, ada Ostina dengan kapasitas 118 penumpang, dan Marina Srikandi dengan kapasitas 72 penumpang.
"Rata-rata (di hari H MotoGP) jumlah penumpangnya sampai ratusan (yang naik kapal cepat). Tapi ada juga yang pakai kapal ferry, jadi mereka bawa kendaraan pribadi saat malam hari, biar paginya bisa di Mandalika," imbuhnya.
Untuk tarif kapal cepat jelang MotoGP, Sudana memastikan tidak ada permainan harga. Tarif tiket per penumpang dipastikan mengikuti ketentuan skema low season dan high season.
"Tarifnya tetap normal, per penumpang ada yang mulai dari Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu. Dalam sehari bisa beroperasi dua kali, ada yang pagi dan sore. Intinya tidak ada kenaikan harga, dan tidak ada permainan harga," jelasnya.
Di sisi lain, Sudana berharap event MotoGP Mandalika yang rencananya digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, bisa memberi dampak baik bagi seluruh pihak. Tak terkecuali bagi kapal cepat.
Sebelumnya, Pembina dan Penasihat PHRI NTB I Gusti Lanang Patra mengatakan wisatawan domestik maupun asing lebih memilih menginap di Bali daripada di Pulau Lombok menjelang MotoGP Mandalika 2024.
Lantaran tingginya tarif, reservasi kamar hotel masih rendah. Ditambah lagi dengan adanya charter flight dan fast boat yang memudahkan wisatawan bolak-balik dari Bali-Lombok maupun sebaliknya.
"Hal itu menyebabkan reservasi hotel-hotel di Lombok agak berkurang," katanya.
Lanang menjelaskan tingginya tarif kamar hotel jelang MotoGP Mandalika 2024 menyebabkan ketersediaan kamar hotel, baik nonbintang maupun bintang masih tersedia cukup banyak.
"Ketersediaan kamar masih banyak," tandasnya.
MotoGP Mandalika 2024 akan digelar pada 27-29 September. Ajang balap bergengesi ini akan diikuti oleh 22 pembalap reguler dari 11 tim.
(hsa/gsp)