Taksi Terbang Buatan PT DI Bakal Mengudara Perdana di Bali pada 2028

Taksi Terbang Buatan PT DI Bakal Mengudara Perdana di Bali pada 2028

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 19 Sep 2024 07:25 WIB
Prototipe taksi terbang buatan PT DI yang dipajang di Bali International Airshow, Rabu (18/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Prototipe taksi terbang buatan PT DI yang dipajang di Bali International Airshow, Rabu (18/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

Banyak produk kendaraan udara asli Indonesia yang dipamerkan dalam Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional Ngurah Rai. Salah satunya, pesawat kecil bernama Velo Alpha (Vela) yang bakal jadi taksi terbang perdana di Bali.

"Ya ini Velo Alpha. Kadang orang bilang mobil atau taksi terbang. Target pertama masuk ke pasar itu, yang kami tahu Bali," kata Business Development Manager PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Heber Panjaitan kepada detikBali di hanggar Bandara Internasional Ngurah Rai, Rabu (18/9/2024).

Adapun taksi terbang Vela itu memiliki sejumlah fitur yang jarang ada pada pesawat konvensional. Vela bertenaga listrik dengan menggunakan baterai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bertenaga listrik, Vela juga akan diproduksi dalam versi hybrid. Untuk versi listrik, Vela mampu terbang sejauh 100 kilometer (km). Sedangkan versi hybrid, mampu menjangkau jarak 500 km.

Fitur lain, Vela punya lima baling-baling. Empat baling-baling berada di kiri dan kanan sayap dan menghadap ke atas. Sedangkan, satu baling-baling berada di ujung ekornya menghadap ke belakang.

ADVERTISEMENT

Dengan bentuk seperti itu, memungkinkan Vela lepas landas secara vertikal seperti helikopter. Kemudian, sistem kendali di kokpit lebih banyak otomatisasi dibanding helikopter. Sehingga, memungkinkan pilot berlisensi helikopter menerbangkan Vela.

"Rencana untuk angkutan umum sehari-hari. Seperti mobil taksi yang diterbangkan. Yang nantinya, bisa dipesan online. Dan tetap harus pilot, tidak bisa sembarang orang," kata Heber.

Heber mengatakan taksi terbang itu akan menyasar dua segmen. Segmen angkutan umum dan pariwisata. Untuk segmen angkutan umum, akan dapat dipesan online dengan harga tiket dibanderol sekira Rp 400 ribuan per orang.

Sedangkan untuk segmen pariwisata, tarifnya lebih mahal. Setelah di Bali, taksi terbang berkapasitas, empat hingga enam penumpang plus satu pilot itu, akan menyasar kota besar lainnya yang rawan kemacetan.

"Kenapa Bali. Karena ini (akan jadi) pengalaman untuk menggunakan teknologi baru. Sesudah itu, (menyasar) kota-kota yang padat penduduk, artinya sering macet seperti Jakarta," kata Heber.

Saat ini, hanya ada satu unit Vela dengan ukuran 1 banding 3 yang mejeng di Bali International Airshow. Vela mini itu sudah diuji coba dan berhasil terbang.

Hanya, sejak diinisasi oleh PT Vela Prima Nusantara sejak 2020, hingga dikerjasamakan dengan PTDI pada 2023, purwarupanya baru akan diproduksi sebanyak dua unit pada 2027.

Vela akan diproduksi massal dan terbang perdana di Bali pada 2028. Saat dilepas ke pasaran, Vela bakal dibanderol sekitar US$ 2,7 juta.




(hsa/gsp)

Hide Ads