Kesepakatan Bisnis HLF-MSP dan IAF 2024 Tembus Rp 42 Triliun

Kesepakatan Bisnis HLF-MSP dan IAF 2024 Tembus Rp 42 Triliun

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 02 Sep 2024 20:41 WIB
Wamenlu Pahala Mansury di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024).
Foto: Wamenlu Pahala Mansury di Nusa Dua, Badung, Senin (1/9/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Badung - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury mencatat hingga saat ini kesepakatan bisnis dari High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLFMSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali yang terealisisasi sekitar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 42 triliun.

"Tetapi, ini juga terus kami monitor dan bahkan kami berharap nanti dalam satu sampai dua minggu ke depan angka US$ 3,5 miliar yang memang kami canangkan ini betul-betul terealisasi," ujar Pahala di HLFMSP dan IAF di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024).

Dia merinci kesepakatan bisnis yang telah terealisasi dalam beberapa hari ini di antaranya sektor kesehatan, khususnya di bidang vaksin dan obat-obatan. Nilai keduanya mencapai US$ 94,2 juta. Lalu, sektor energi termasuk eksplorasi gas dan pembangunan infrastruktur listrik dengan kesepakatan bisnis US$ 1,4 miliar. Selanjutnya, produksi pupuk dengan realisasi senilai US$ 1,2 miliar.

"Di sektor industri strategis, termasuk di industri ketahanan dan pembangunan infrastruktur kita memperoleh kesepakatan bisnis US$ 235 juta," beber Pahala.

Menurutnya, masih ada sejumlah potensi kesepakatan bisnis yang belum ditangani. Namun, Pahala menegaskan peluang itu akan terus dikejar.

"Tentunya, kami akan kejar terus berbagai potensi kesepakatan bisnis yang istilahnya belum ditandatangani. Tetapi, paling tidak sudah cukup matang untuk bisa kami kejar dalam beberapa waktu mendatang," kata Pahala.

Dia berharap semua kesepakatan yang tercapai membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Afrika. Sehingga, betul-betul merupakan bentuk kerjasama yang win-win. Sesuai dengan semangat Bandung, yaitu bisa membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan atas dasar solidaritas.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi akan bekerja sama dengan kementerian lain agar lebih maksimal.

"Contohnya, dengan Pertamina kami mendorong progresnya sudah sangat positif dengan pengembangan dua blok biotermal di Kenya. Rencananya kerja sama Pertamina biotermal energi dengan biotermal Kenya itu mulai diimplementasikan pada akhir 2024," ungkap Jodi.




(hsa/hsa)

Hide Ads