Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) menyediakan stok 30.000 liter minyak goreng untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng yang berangsur-angsur naik. Stok tersebut diperkirakan masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua bulan ke depan.
"Untuk minyak goreng kami sudah menyediakan stok. Alhamdulillah masih sekitar 30.000 liter untuk kestabilan harga," kata Manajer Bisnis Sawaludin Susanto, Rabu (21/8/2024).
Untuk diketahui, harga minyak goreng di NTB melonjak. Baik itu minyak goreng curah maupun kemasan merek Minyakita. Harga minyak goreng curah menjadi Rp 18 ribu per liter atau naik Rp 5.000 per seperempat liter. Sedangkan Minyakita dijual dipasaran Rp 17.000 per liter dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menekan kenaikan harga minyak goreng, Bulog rutin menghadirkan minyak goreng dalam kegiatan pasar murah. Misal, minyak goreng premium dijual Rp 16.500 per liternya.
Jika stok minyak goreng di gudang penyimpanan habis, Bulog akan bekerjasama dengan pabrik penyuplai untuk mendapatkan harga bersaing. Sehingga harga minyak goreng yang melonjak di pasar bisa ditekan.
"Walaupun secara langsung tidak ada penugasan, tapi kami BUMN pangan tetap melakukan antisipasi dengan menghadirkan minyak murah dengan kualitas yang bagus," terang Susanto.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Nelly Yuniarti menjelaskan dipicu oleh persoalan biaya distribusi. Meski begitu, kenaikan tersebut dinilai belum berdampak signifikan.
"Kondisi kita masih aman. Hal ini (kenaikan harga) kemungkinan disebabkan rantai perdagangan yang masih panjang," kata Nelly Yuniarti, Rabu.
(nor/nor)