Hari Raya Saraswati, Pagerwesi, dan upacara lainnya jatuh pada hari yang berdekatan di Bali. Hal tersebut berimbas pada naiknya harga daging ayam di pasar.
Pantauan detikBali di pasar umum Galiran Klungkung, penjualan daging di pasar ini cukup ramai. Utamanya untuk kebutuhan Pagerwesi yang dilaksanakan Rabu (17/7/2024).
Salah satu penjual daging ayam, Jamillah mengatakan harga daging ayam sudah naik dari sebelum Saraswati. Harga ayam dari biasanya Rp 38 ribu per kilogram (kg), saat ini sudah Rp 48 ribu per kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naik karena dari ayam hidupnya juga naik, makanya jualnya harus naik juga. Ini karena banyak yang beli ayam hidup, sehingga penjual ayam potong ikut bersaing dan harganya naik dari peternak," kata Jamilah kepada detikBali, Selasa (16/7/2024).
Jamilah menyebut saat ini ayam potong yang masih hidup harganya Rp 42 ribu per ekor. "Untuk penjualan lumayan selain pedagang pecel ditambah pembeli yang akan melaksanakan hari raya, sehari dapat 100 kg," imbuhnya.
Sementara salah satu pembeli, I Ketut Rudia, mengaku membeli ayam hidup seharga Rp 50 ribu. "Ini beli Rp 50 ribu ini satu ekornya. Mahal biasanya paling Rp 35 ribu atau Rp 40 ribu paling mahal, tidak apa-apa untuk sarana upacara," ucap warga asal Desa Sampalan Kelod, Dawan Klungkung ini.
Berdasarkan data monitoring harga ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) 2024 per Senin (15/7/2024), harga daging ayam mengalami lonjakan di semua pasar yang dikelola oleh Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Pengelola Pasar Klungkung. Yakni Pasar Galiran, Pasar Semarapura, Pasar Kusamba, dan Pasar Mentigi di Nusa Penida.
Datanya, daging ayam di semua pasar harga daging ayam potong kisaran Rp 45-48 ribu per kg. Kemudian untuk ekoran (ayam hidup) Rp 47-50 ribu per ekor dengan berat sekitar 1,5 sampai 2 kg.
Sementara daging babi naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 90 ribu per kg. Telur ayam ras Rp 2.500 per butir, telur itik Rp 3.000 per butir, telur asin Rp 3.500 per butir.
(nor/nor)