Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mencatat realisasi investasi mencapai Rp 12,48 triliun pada triwulan satu 2024. Jumlah itu salah satunya terdiri atas investasi asing yang mencapai Rp 7,49 triliun.
"PMA (Penanaman Modal Asing) Rp 7,49 triliun dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Rp 4,99 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali I Wayan Sumarajaya kepada detikBali, Selasa (9/7/2024).
Pemprov Bali menargetkan dana investasi mencapai Rp 16,23 triliun pada 2024. Artinya, masih ada dana Rp 3,75 triliun yang harus didapatkan oleh Pemprov Bali hingga akhir 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singapura menjadi negara dengan realisasi investasi PMA terbesar, yakni US$ 87,1 juta. Disusul Rusia sebesar US$ 60,2 juta, Australia sebesar US$ 58,8 juta, Jerman US$ 57,7 juta, dan Perancis US$ 38,1 juta.
Lima sektor realisasi investasi yang paling banyak meliputi hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, jasa lainnya, listrik, gas dan air hingga perdagangan dan reparasi.
Sumarajaya mengingatkan para investor asing harus tetap wajib melaporkan kegiatan-kegiatan investasinya. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) nantinya akan di-review pemerintah pusat.
(iws/gsp)