Warga sekitar Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Denpasar, memanfaatkan momentum Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 2024 sebagai ajang meraup cuan. Beberapa warga memilih menjadikan halaman rumah atau tempat kerjanya sebagai lokasi parkir pengunjung PKB.
Pemanfaatan lahan usaha sebagai parkir pengunjung PKB salah satunya dilakukan di Studio Magic Ink Tato. Freelancer Studio Magic Ink Tato Putu Ardika Mardiantara (20) mengatakan halaman usaha itu baru dibuka untuk lahan parkir pengunjung PKB sejak empat hari terakhir.
Semuanya bermula ketika ia dan rekan-rekannya sering kali merasa bosan saat tidak ada kegiatan. Mereka kemudian memperhatikan banyaknya warga sekitar Art Center yang ramai-ramai membuka lahan parkir untuk pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari ujung utara jalan juga kami lihat banyak orang yang jalan ke Art Center Denpasar. Jadi, kami cobalah untuk buka (lahan parkir) di sini karena lebih dekat (ke Art Center) dan ternyata lumayan banyak yang mau parkir di sini," terang Ardika kepada detikBali, Minggu (30/6/2024).
Studio Magic Ink Tato mematok tarif parkir sebesar Rp 5 ribu tiap satu motor. Menurut Ardika, tarif itu sama dengan yang dibanderol beberapa warga sekitar yang membuka lahan parkir bagi pengunjung PKB.
Ada sekitar 25 sampai 30 motor yang diparkir di halaman Studio Magic Ink Tatto pada hari biasa. Jumlah itu bisa meningkat paling sedikit 42 motor saat weekend.
"Keuntungan di hari biasa dapatnya Rp 130 ribu. Kalau Sabtu kemarin dapatnya lumayan. Kalau tidak salah Rp 300 ribu," jelasnya.
Studio Magic Ink Tato membuka lahan parkir untuk pengunjung PKB mulai pukul 14.00 Wita hingga 00.00 Wita. Melihat keuntungan yang didapatkan, Ardika bersama rekan-rekannya berencana membuka lahan parkir hingga PKB 2024 berakhir.
Studio Magic Ink Tato berlokasi di Jalan Nusa Indah Nomor 14 B Denpasar. Menurut Ardika, ada beberapa alasan pengunjung PKB mau memarkirkan motor di halaman Studio Magic Ink Tato. Pertama, yakni dekatnya lokasi parkir dengan Art Center. Kedua, keamanan terjamin karena dipantau closed-circuit television (CCTV).
"Bahkan, ada yang ketinggalan kunci motornya dan waktu dia balik ke sini kuncinya masih tetap di sini. Jadi, aman di sini," bebernya.
Baca juga: Seni Bali di Tangan Anak Muda |
Upaya meraup cuan dari parkir pengunjung PKB juga dilakukan Putu Aditya Mahesa Putra (19). Lahan parkir itu awalnya dikelola pamannya sejak 2014 dan kini diturunkan ke Mahesa.
"Dari kami karena ingin mencari uang tentunya dan juga banyak (pengunjung) yang di jalan itu mungkin tidak dapat parkir dan bingung. Kebetulan di sini ada lahan jadinya kami buka saja biar mereka bisa parkir tidak bingung juga cari tempat parkir," ungkapnya.
Lokasi lahan parkir yang dibuka Mahesa berada di Jalan Nusa Indah Nomor 5 Denpasar, tepat di sebelah selatan pintu masuk Art Center. Setali tiga uang dengan Studio Magic Ink Tato, Mahesa juga mematok tarif parkir sebesar Rp 5 ribu tiap motor.
Mahesa mengakui keuntungan yang didapatkan dari penyewaan lahan rumah sebagai lokasi parkir pengunjung PKB cukup menggiurkan. "Saat weekend bisa dapat Rp 500 ribu per hari dan hari biasa Rp 300 ribu," ungkapnya.
Banyak pengunjung PKB yang memarkirkan motor di lahan Mahesa. Jarak yang dekat dengan Art Center menjadi alasan utama. Selain itu, keamanan helm dan motor juga terjamin.
Mahesa akan akan tetap melanjutkan usahanya penyewaan lahan rumah sebagai parkir motor pengunjung sepanjang lokasi PKB tak berpindah. "(Keuntungannya) lumayan soalnya setahun sekali. Selain untuk isi waktu juga uangnya lumayanlah," ujarnya.
(hsa/hsa)