Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan berbagi anggaran operasional electric bus rapid transit (eBRT) atau bus listrik dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Angkutan umum tersebut ditargetkan mengaspal di jalanan Kota Denpasar dan sekitarnya pada tahun depan.
"(Anggarannya) berbagi antara pemprov, pemkab, dan pemkot yang dilewati," ujar Kepala Dinas Perhubungan Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, kepada detikBali, Kamis (27/6/2024). Namun, besaran anggaran yang harus ditanggung oleh masing-masing pemerintah daerah (pemda) masih dihitung.
Samsi mengeklaim Pemprov Bali sudah mendapatkan komitmen dari Millenium Corporate Challenge (MCC) untuk membiayai pembangunan sarana dan pengadaan bus setrum tersebut. MCC adalah lembaga donor dari Amerika Serikat yang pembiayaannya bersumber dari kongres negara Abang Sam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov Bali, Samsi berujar, akan melelang operator bus kota tersebut. "Belum ada (calon operator)," papar Samsi.
Bus listrik akan beroperasi di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Bus setrum itu bakal mengaspal di jalur kombinasi antara jalur steril layaknya Bus TransJakarta dan jalur campuran.
"(Haltenya) khusus nanti, tidak seperti yang sekarang yang terbuka," ungkap Samsi beberapa waktu lalu.
(gsp/nor)