Bus Kota Listrik Sarbagita Bakal Dilengkapi Teknologi Ketepatan Waktu

Bus Kota Listrik Sarbagita Bakal Dilengkapi Teknologi Ketepatan Waktu

I Wayan Sui Suadnyana, Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 25 Jun 2024 16:23 WIB
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta berbicara dalam Workshop Perencanaan Intelligent Teansport Sistem (ITS) di Sarbagita, Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Foto: Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta berbicara dalam Workshop Perencanaan Intelligent Teansport Sistem (ITS) di Sarbagita, Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Bus kota listrik atau electric bus rapid transit (eBRT) yang akan beroperasi di wilayah Sarbagita bakal dilengkapi Intelligent Transport System (ITS). Sistem tersebut dapat memberikan informasi terkait waktu datang dan tiba para penumpang.

"Jadi di antara kemacetan yang terjadi kita harus punya pilihan satu moda transportasi yang memungkinkan orang itu bisa tahu waktu sampainya jam berapa," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta saat Workshop Perencanaan Intelligent Transport System (ITS) di Sarbagita, Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024).

Samsi menuturkan masyarakat dapat memperkirakan untuk keluar menggunakan bus listrik itu sehingga dapat meminimalisir terjadinya kemacetan. Ditambah lagi, bus kota listrik ini akan dibuatkan jalur khusus, seperti TransJakarta. "Ada jalur tertentu yang khusus, ada yang priority," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Samsi mengakui jika infrastruktur di Bali masih terbatas untuk pemberlakuan jalur khusus. Karena itu, pemberlakukan jalur khusus untuk bus listrik kota itu hanya dilakukan pada beberapa titik.

"Artinya bahwa mungkin orang itu dibatasi untuk masuk di sana (jalan itu) priority untuk bus. Dan itu harus digandeng dengan pedestrian yang bagus," ucap Samsi.

ADVERTISEMENT

Samsi menyampaikan tahapan proyek bus listrik ini masih berproses. Ia menargetkan bus listrik ini sudah mulai beroperasi pada 2025 di dua koridor. Koridor pertama lintas utara-selatan, Terminal Ubung menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan koridor timur-barat mulai dari Sanur menuju Seminyak.

"(Haltenya) khusus dia nanti, karena dia benar-benar murni harus secure haltenya tidak seperti yang sekarang yang terbuka," tandasnya.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali I Made Ridartha menuturkan angkutan listrik ini akan seperti bus pada umumnya pada jalur non prioritas. Namun, bus listrik itu akan diberi ruang untuk dapat berjalan meskipun dalam kondisi macet. Hal itu dilakukan guna menjaga ketepatan waktu yang sudah ditentukan oleh sistem.

"Contoh misalnya di persimpangan, jadi ketika bus berada di simpangan jangan sampai berhenti kalau bisa jalan terus," ujar Ridartha.

Sistem ITS ini, kata dia, bukan hanya mengatur soal waktu. Namun, juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang tepat saat menggunakan transportasi publik.

Menurut Ridartha, bus listrik kota ini akan berdampak pada peningkatan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik jika dapat berjalan dengan baik.

"Jadi angkutan umum yang lengkap didukung oleh informasi yang lengkap akan memberikan tingkat kualitas layanan yang lebih baik," tuturnya.

Ridartha berharap masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan transportasi publik dengan keyakinan yang tinggi akan sistem yang jelas.

"Kita belum hitung itu (berapa unit), baru hitung koridornya. Di mana jalan sempit, lebar, jalur khusus. Infrastrukturnya dulu," jelasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads