Pertamina Tambah 138.320 Tabung LPG 3 Kg ke Bali Pada Libur Lebaran

Pertamina Tambah 138.320 Tabung LPG 3 Kg ke Bali Pada Libur Lebaran

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 09 Apr 2024 19:14 WIB
Tampilan salah satu pangkalan LPG 3 kg bersubsidi pada beberapa waktu lalu. (Dok. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus)
Foto: Tampilan salah satu pangkalan LPG 3 kg bersubsidi pada beberapa waktu lalu. (Dok. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus)
Denpasar -

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelontorkan tambahan 138.320 tabung LPG 3 kilogram (kg) bersubsidi ke Provinsi Bali secara bertahap, mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran 2024. Hal ini bertujuan untuk menambah rasa aman dan nyaman masyarakat di Bali dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan peningkatan wisatawan di masa libur Lebaran tahun ini.

Tambahan tabung tersebut sebesar 53 persen dari konsumsi normal harian LPG 3 kg bulan April 2024 yang sebesar 262.897 tabung per hari atau setara 789 metrik ton per hari hari. Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengungkapkan konsumsi LPG secara keseluruhan di bulan Ramadan Idul Fitri diprediksi naik 2,2 persen dengan puncak konsumsi H-3 hingga H+2 Idul Fitri.

"Kami tidak ingin momen hari raya ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dengan meningkatkan harga jual di atas HET. Sehingga, kami persiapkan sekitar 138.320 tabung dengan tujuan menstabilkan harga di masyarakat," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, stok LPG untuk wilayah Bali cenderung sangat aman. Sebab, ditopang oleh satu terminal LPG, yakni di Supply Point Utama di Integrated Terminal Manggis dengan total stok LPG mencapai 3.356 metrik ton saat ini.

Dengan konsumsi normal harian 816 metrik ton per hari, stok saat ini sangat aman. Menurutnya, tambahan tersebut berbeda besaran tiap kota kabupaten berdasarkan pantauan kenaikan konsumsi dengan daftar terlampir.

ADVERTISEMENT

"Setiap kabupaten/kota di pulau Bali mendapatkan tambahan yang bervariasi mulai dari paling kecil 49 persen hingga 57 persen dari rata-rata konsumsi harian berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah," ungkapnya.

Meski demikian, Ahad menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang enggan membeli ke pangkalan LPG resmi Pertamina. Alasannya karena lebih praktis mencari LPG di lokasi dekat tempat tinggal.

"Kalau begitu, ketika harganya melambung di pengecer harusnya masyarakat tidak perlu resah akibat pilihan sendiri. Padahal, di pangkalan tersedia stok LPG melimpah dengan harga sesuai HET. Ini sama halnya seperti mengeluhkan harga BBM eceran," sebutnya.

Terkait hal tersebut, Ahad mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembelian di pangkalan resmi Pertamina dengan jumlah yang wajar sesuai kebutuhan agar mendapat harga HET Bali Rp 18 ribu per tabung.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads