Beban Puncak Listrik Pemilu 2024 di Bali Lampaui Pemilu 2019

Beban Puncak Listrik Pemilu 2024 di Bali Lampaui Pemilu 2019

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 15 Feb 2024 19:08 WIB
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik di Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024). Perawatan dan pemeliharaan jaringan listrik secara berkala untuk menjamin sistem beroperasi secara optimal dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Ilustrasi perbaikan jaringan listrik oleh PLN. (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Denpasar -

Beban puncak listrik di Bali saat pemungutan suara Pemilu 2024, pada 14 Februari kemarin melampaui beban pada Pemilu 2029. Beban puncak listrik siang mencapai 907,9 megawatt (MW) dan malam 980,2 MW.

Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya merinci beban puncak listrik saat Pemilu 2019 siang mencapai 757,8 MW dan saat malam 861,9 MW. Sebelumnya, PLN memproyeksikan beban puncak listrik saat Pemilu 2024 mencapai 982 MW.

"Faktor khusus (penyebab meningkatnya beban puncak listrik di pemilu 2024) tidak ada. Mungkin karena pemakaian listrik masyarakat yang makin naik," kata Arya saat dihubungi detikBali, Kamis (15/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya mengatakan sistem kelistrikan di Bali saat Pemilu 2024 terbilang aman. Hanya ada gangguan sesaat atau temporer di Karangasem, Sanur, dan Kuta.

"Namun, tidak mengganggu proses pemilu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui kemampuan pembangkit di subsistem Bali sebesar 1.344 MW. PLN juga menetapkan masa siaga Pemilu 2024 sejak 11 Februari sampai 18 Februari 2024.

Ada 837 personel yang disiagakan di 71 lokasi posko yang tersebar di seluruh Bali. Selain itu, disiagakan juga peralatan pendukung.

PLN juga berkoordinasi dan berkolaborasi dengan stakeholder untuk mengamankan pasokan listrik di titik-titik prioritas. Kemudian ada 97 lokasi VVIP maupun VIP dan 12.712 TPS di seluruh Bali yang menjadi perhatian.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads