Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar membagi-bagi bantuan sosial (bansos). Hanya saja, akhir-akhir ini pembagian bansos oleh Jokowi makin sering tak didampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Sejak akhir 2023, Jokowi memang makin gencar membagi bantuan langsung tunai (BLT), baik berupa bahan pangan maupun uang tunai.
Jokowi bahkan memperpanjang BLT Rp 200 ribu per bulan untuk Februari, Maret, April. BLT tersebut akan diberikan mulai Februari 2024, dan dibayar total Rp 600 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncul pertanyaan, dalam pembagian bansos yang dilakukan Jokowi tanpa didampingi Menteri Risma. Dikatehaui Risma merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju dari PDIP.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana pun buka suara menyikapi situasi itu. Menurut Ari, Mensos tidak mendampingi lantaran terkait dengan cadangan pangan ada bulog dan badan pangan. Jadi lebih pada hal itu.
"Termasuk mengecek keberadaan pangan di setiap daerah jadi yang diajak yang terkait dengan itu. Nggak, nggak ada status kepartaian," tegas Ari Dwipayana di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, dikutip dari detikFinance, Selasa (30/1/2024).
Ari pun menjelaskan bansos merupakan kebijakan alternatif pemerintah menghadapi situasi tertentu terutama saat ini berhadapan dengan fenomena El Nino dan menimbulkan dampak di mana musim tanam dan musim panen akan bergeser. Dampaknya kesulitan mendapatkan bahan-bahan pokok terutama beras, situasi iklimnya tidak memungkinkan.
Baca juga: Hubungan Jokowi dengan PDIP Sudah Berakhir! |
Selain itu situasi global berhadapan dengan semakin naiknya harga pangan, situasi itu akan menimbulkan beban di masyarakat. Salah satu cara untuk merespons persoalan itu dengan membagikan bansos.
"Kelompok sosial yang ada di lapisan bawah harus dibantu dalam menghadapi situasi yang sulit. Kebijakan afirmatif pemerintah yang sumber dananya dari APBN, dari rakyat juga," tutur Ari.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/gsp)