Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan akan ada penambahan rute penerbangan langsung ke Bali dari sejumlah maskapai asing tahun ini. Antara lain, Turkish Airlines (Turki), Etihad (Uni Emirat Arab), dan beberapa maskapai asing lain.
"Ada beberapa penerbangan tambahan yang akan kita dapatkan di 2024. Termasuk yang kami sasar dari Turkish Airlines, Etihad, dan ada juga beberapa penerbangan dari maskapai internasional," kata Sandiaga di kantor PT Angkasa Pura I, Badung, Kamis (11/1/2024).
Sandiaga mengatakan penerbangan tambahan itu bakal menambah konektivitas ke sejumlah tempat wisata di Bali. Terutama, pasar turis mancanegara dari Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Penambahan penerbangan itu) untuk mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Yang menjangkau pasar-pasar utama dari pariwisata yang berkualitas dari Australia, Eropa, Amerika, dan Asia," kata Sandiaga.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan membeberkan selain dari Turki dan UEA, ada maskapai asal China Juneyao Airlines yang rencananya akan mendarat perdana pada 20 Januari 2024. Ada pula maskapai dari India.
"Ada rencana Juneyao Airlines dari China. Kemudian ada Indigo, dari India. Dan ada Beijing Airlines dari China juga," kata Handy.
Handy menjelaskan sejumlah maskapai asing itu saat ini masih dalam proses penjajakan. Karena harus melalui proses perizinan yang panjang dan perlu melihat ketersediaan slot penerbangan di Bandara Internasiobal Ngurah Rai.
"Jadi nggak serta merta langsung bisa (mendarat di Bandara Ngurah Rai). Mereka (pihak maskapai) juga harus menyiapkan berapa krunya, kemudian ratingnya cukup nggak. Jadi, banyak pertimbangan," jelasnya.
Menurut data dari Bandara Ngurah Rai, saat ini ada 37 rute yang dilayani 36 maskapai internasional. Sementara itu, data domestik saat ini tercatat ada sebanyak 20 rute yang dilayani 11 maskapai Indonesia.
(hsa/gsp)