Petani Subak Bengkel, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya panen padi organik mentik susu untuk perdana pada Jumat (6/10/2023). Bahkan, hasil produksi beras saat panen yang berlangsung di tengah musim kemarau itu mencapai ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia menjelaskan padi mentik susu merupakan varietas lokal yang memiliki masa tanam 120 hari. "Kebetulan yang dipanen sekarang usianya 115 hari," kata Subagia seusai panen di Subak Bengkel, Jumat (6/10/2023).
Subagia mengungkapkan pengembangan padi organik di Tabanan dilakukan secara bertahap. Selain di Subak Bengkel, pengembangan padi organik sudah terlebih dulu dilakukan di Subak Jaka, Desa Kukuh, Kecamatan Marga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ekspektasinya semua harus organik sesuai dengan Pergub Bali. Tetapi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi kami bertahap dulu," imbuhnya.
Salah seorang petani dari Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Subak Bengkel, Pande Putu Widia Paramarta menuturkan pengembangan padi organik sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Pengembangan perdananya dilakukan pada lahan seluas satu hektare dari total luas sawah di Subak Bengkel yang mencapai 330 hektar.
Menurut Widia, di awal sempat terjadi penurunan luas tanam, yakni dari semula satu hektar menjadi 0,6 hektare. Kondisi itu membuat kelompok tani tersebut mengambil siasat dengan melakukan pembelian gabah kering organik yang lebih tinggi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Agar petani tidak merugi," ujar Pengelola Unit Penggilingan Usaha Beras Gapoktan Subak Bengkel ini.
Widia mencontohkan harga gabah konvensional saat ini Rp 7.300 per kilogram. Maka, BUMDes akan membelinya Rp 8.300 per kilogram untuk gabah padi organik.
Selain menguntungkan petani, strategi ini juga membuat luas tanam bertambah menjadi 1,6 hektare. Meski begitu, pengembangan padi organik Mentik Susu di wilayah Subak Bengkel masih bersifat dinamis dari sisi luas tanam. Hal tersebut bergantung pada kondisi pasar.
"Kalau respons pasar bagus, kami akan tambah lagi demplot untuk pertanian padi sehat organik," tandas Widia.
(iws/dpw)