Sensatia Botanicals, produk kosmetik organik lokal asal Bali mencatat penjualan ekspor sebesar 30 persen. Penjualan tersebut naik setelah pandemi COVID-19. Namun, penjualan di dalam negeri masih mendominasi, yakni sebesar 70 persen.
"30 persen itu baru kenaikannya. Sebelum pandemi, ekspornya tidak pernah sebesar itu," kata Sales & Marketing Manager Kunti Puspita Sari saat berkunjung ke kantor detikBali di Jalan Cok Agung, Tresna, Denpasar, Bali, Rabu (23/08/2023). Kedatangan tim Sensatia Botanicals diterima oleh Kepala Redaksi detikBali Gangsar Parikesit, Asisten Redaktur Noviana Windri Rahmawati, dan Staf Media Sosial Kezia Hanada.
Kunti mengatakan sejak awal berdiri dari 2018, Sensatia Botanicals fokus pada pasar ekspor. Pada 2013, mulai mendistribusikan ke dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dulu) start dari sabun batang dari coconut oil dan pasar utama kami waktu itu Amerika dan Jepang, hingga mulai berkembang hingga sekarang," jelas Kunti.
Pasar ekspor mulai bertambah seiring berjalannya waktu, di antaranya Jepang, Turki, Malaysia, Taiwan, dan Timur Tengah (Qatar, Dubai, dan beberapa negara lainnya). Sementara, target marketing produk kecantikan herbal ini lebih menyasar ke kaum milenial usia 25 tahun ke atas.
"Tetapi tidak menutup kemungkinan generasi Z juga, dikarenakan adanya awareness terhadap pentingnya kesehatan kulit," imbuhnya.
Kosmetik yang memiliki pabrik di Karangasem, Bali, ini telah mempunyai 250 produk, dari personal care hingga mother and baby. Sensatia Botanicals juga memiliki total keseluruhan 29 toko di seluruh Indonesia, 16 toko di antaranya ada di Bali.
Artikel ini ditulis oleh Zahwadiva Sosiawan Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/dpw)