Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya memprediksi produksi beras Pulau Dewata periode Januari hingga April 2023 bakal meningkat 0,67 ribu ton atau 0,49 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 137,04 ribu ton.
"Tahun 2023 kami perkirakan produksi beras pada Januari-April nanti mencapai 137,71 ribu ton. Tentunya, kami berharap produktivitas subround I 2023 mencapai hasil optimal. Sehingga perkiraan kami produksi beras 137,71 ribu ton betul-betul bisa dicapai," ucapnya, Senin (3/4/2023).
Hanif menerangkan produksi beras Januari-Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 9,97 persen dibandingkan periode yang sama 2021. "Produksi beras sepanjang 2022 adalah 383,83 ribu ton," terangnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2012, lahan baku sawah (LBS) Bali 2019 seluas 70.996 Ha. Menurutnya, data LBS ini secara periodik akan dimutakhirkan setiap tiga tahun, dan berdasarkan data tersebut Bali di posisi 19 dari 34 provinsi.
Data LBS tersebut, sebut Hanif, akan menjadi dasar penghitungan luas panen padi. "Estimasi luas panen padi dari Januari-Desember 2022 mengalami peningkatan 6,77 persen atau 7,12 hektare (Ha) dibandingkan periode yang sama 2021. Total luas panen padi Bali pada 2021 105,20 Ha dan 2022 113,32 Ha," tuturnya.
Sementara, dari segi potensi luas panen dari Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 40,80 ribu Ha atau mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen atau 0,51 ribu Ha dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, produksi padi Bali sepanjang 2022 meningkat 9,97 persen atau 61,69 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. "Dari Januari-Desember 2022 produksi padi mencapai 680,60 ribu ton, produksi padi 2021 adalah 618,91 ribu ton," terangnya.
Sedangkan periode Januari-April 2023 diperkirakan produksi padi Bali mencapai 244,19 ribu ton. Apabila dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 243 ribu ton, maka diperkirakan ada peningkatan sebesar 0,49 persen atau 1,19 ribu ton.
"Jadi, ini sebuah kondisi yang cukup menggembirakan untuk produksi padi di Provinsi Bali untuk periode Januari-April, dan triwulan-triwulan selanjutnya akan mencapai hasil terbaik," imbuhnya.
Adapun tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi gabah kering giling (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi terendah, yaitu Bangli, Klungkung, dan Denpasar.
"Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi GKG tertinggi pada Januari-April 2023 adalah Tabanan, Badung, dan Buleleng. Lalu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah, yaitu Klungkung, Denpasar, dan Bangli," imbuhnya.
Simak halaman selanjutnya kenaikan nilai impor Bali...
Simak Video "Gencar Tindak Bule Nakal, Jumlah Wisman ke Bali Justru Meningkat"
(irb/gsp)