Produksi Beras Bali Januari-April 2023 Diprediksi Naik Capai 137,71 Ribu Ton

Denpasar

Produksi Beras Bali Januari-April 2023 Diprediksi Naik Capai 137,71 Ribu Ton

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 04 Apr 2023 10:43 WIB
Kepala BPS Bali Hanif Yahya.
Kepala BPS Bali Hanif Yahya. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Denpasar -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya memprediksi produksi beras Pulau Dewata periode Januari hingga April 2023 bakal meningkat 0,67 ribu ton atau 0,49 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 137,04 ribu ton.

"Tahun 2023 kami perkirakan produksi beras pada Januari-April nanti mencapai 137,71 ribu ton. Tentunya, kami berharap produktivitas subround I 2023 mencapai hasil optimal. Sehingga perkiraan kami produksi beras 137,71 ribu ton betul-betul bisa dicapai," ucapnya, Senin (3/4/2023).

Hanif menerangkan produksi beras Januari-Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 9,97 persen dibandingkan periode yang sama 2021. "Produksi beras sepanjang 2022 adalah 383,83 ribu ton," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2012, lahan baku sawah (LBS) Bali 2019 seluas 70.996 Ha. Menurutnya, data LBS ini secara periodik akan dimutakhirkan setiap tiga tahun, dan berdasarkan data tersebut Bali di posisi 19 dari 34 provinsi.

Data LBS tersebut, sebut Hanif, akan menjadi dasar penghitungan luas panen padi. "Estimasi luas panen padi dari Januari-Desember 2022 mengalami peningkatan 6,77 persen atau 7,12 hektare (Ha) dibandingkan periode yang sama 2021. Total luas panen padi Bali pada 2021 105,20 Ha dan 2022 113,32 Ha," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, dari segi potensi luas panen dari Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 40,80 ribu Ha atau mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen atau 0,51 ribu Ha dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, produksi padi Bali sepanjang 2022 meningkat 9,97 persen atau 61,69 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. "Dari Januari-Desember 2022 produksi padi mencapai 680,60 ribu ton, produksi padi 2021 adalah 618,91 ribu ton," terangnya.

Sedangkan periode Januari-April 2023 diperkirakan produksi padi Bali mencapai 244,19 ribu ton. Apabila dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 243 ribu ton, maka diperkirakan ada peningkatan sebesar 0,49 persen atau 1,19 ribu ton.

"Jadi, ini sebuah kondisi yang cukup menggembirakan untuk produksi padi di Provinsi Bali untuk periode Januari-April, dan triwulan-triwulan selanjutnya akan mencapai hasil terbaik," imbuhnya.

Adapun tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi gabah kering giling (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi terendah, yaitu Bangli, Klungkung, dan Denpasar.

"Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi GKG tertinggi pada Januari-April 2023 adalah Tabanan, Badung, dan Buleleng. Lalu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah, yaitu Klungkung, Denpasar, dan Bangli," imbuhnya.

Simak halaman selanjutnya kenaikan nilai impor Bali...

Nilai Ekspor Bali Februari 2023

Amerika Serikat menjadi negara tujuan tertinggi ekspor Bali pada Februari 2023 dengan nilai ekspor US$ 11,95 juta. BPS Bali mencatat empat negara lain tujuan ekspor tertinggi, yaitu Australia, Singapura, Perancis, dan China.

"Nilai ekspor Bali pada Februari 2023 sebesar US$ 49,60 juta, naik 18,25 persen jika dibandingkan Januari 2023 US$ 41,95 juta," Hanif. Menurutnya, secara kumulatif nilai ekspor Bali periode Januari-Februari 2023 mencapai US$ 91,55 juta.

"Untuk komoditas yang menjadi penyumbang ekspor Bali pada Februari 2023 pertama berasal dari ikan, krustasea, dan moluska. Di mana komoditas ini mencapai nilai ekspor US$ 10,82 juta. Dengan kenaikan 44,85 persen dibandingkan nilai ekspor komoditas yang sama pada bulan sebelumnya," terangnya.

Sementara, komoditas lain yang turut menyumbang ekspor Bali, di antaranya pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan), serta logam mulia dan perhiasan atau permata. Kemudian, kayu dan barang dari kayu, serta perabotan, lampu, dan alat penerbangan.

Di sisi lain, kinerja impor Bali pada Februari 2023 tumbuh positif dengan US$ 8,29 juta. "Jika dibandingkan dengan nilai impor pada Januari 2023 yang mencapai US$ 8,03 maka terdapat kenaikan sebesar 3,13 persen," sebut Hanif.

Hanif mengungkapkan Amerika Serikat menjadi negara pertama asal impor Bali pada Februari 2023 dengan nilai US$ 2,04 juta. "Angka ini terjadi kenaikan dibandingkan Januari 2023 sebesar 10,25 persen," terangnya.

Kemudian, empat besar negara asal impor Bali, yakni China, Hongkong, Australia, dan Swiss. "Komoditas-komoditas penyumbang impor Bali, pertama mesin, perlengkapan elektrik, dan bagiannya dengan nilai impor US$ 1,82 juta. Terdapat kenaikan 26,30 persen dibandingkan Januari 2023," ungkapnya.

Sementara komoditas impor Bali lainnya, ada mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, logam mulia dan perhiasan atau permata. Selanjutnya, tembakau dan rokok, minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik.

"Secara kumulatif nilai impor Bali dari Januari-Februari 2023 mencapai US$ 16,32 persen. Sehingga Bali pada Februari 2023 mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 41,32 juta," imbuhnya.

Menurutnya, pada Februari 2023 terjadi peningkatan impor pada seluruh golongan penggunaan barang. Dengan rincian, impor barang modal naik setinggi 4,04 persen, impor barang konsumsi naik setinggi 3,24 persen, dan impor barang baku atau penolong naik 2,85 persen.

"Jadi, kalau dilihat pada Februari 2022 kenaikan tertinggi terjadi pada impor barang modal 4,04 persen," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Gencar Tindak Bule Nakal, Jumlah Wisman ke Bali Justru Meningkat"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads