Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya mendorong agar TPID di kabupaten/kota di Bali kian berperan dalam pengendalian harga komoditas bahan pokok atau sembako. Khususnya menjelang Nyepi dan Ramadan Maret 2023.
"Biasanya konsumsi rumah tangga akan mengalami peningkatan terutama komoditas bahan makanan, dan makanan jadi. Jadi, peran TPID untuk bisa mengendalikan harga di Maret ini sangat diperlukan agar harga yang naik tidak melonjak terlalu tinggi, dan bisa ditekan sedikit," ucapnya, Rabu (1/3/2023).
Menurut Hanif, beberapa komoditas yang harganya akan meningkat ketika momen hari raya adalah cabai rawit, bawang merah, tomat, gula pasir, tepung terigu, hingga minyak goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Hanif mengatakan, inflasi gabungan Kota Denpasar dan Singaraja pada Februari 2023 tercatat 0,07 persen secara month to month dengan indeks harga konsumen sebesar 114,08.
Kemudian, secara year on year inflasi gabungan yakni 6,35 persen dan secara year to date 0,73 persen.
"(Inflasi 0,07 persen) ini tentunya sebuah perkembangan yang cukup baik terhadap pengendalian harga yang dijalankan selama ini oleh Pemerintah Provinsi Bali maupun kabupaten/kota di Bali," sebutnya.
Hanif menuturkan, selama ini BPS pun turut memantau pelaksanaan rakor terkait pengendalian harga yang dilakukan rutin setiap Senin oleh tim Kemendagri, pemprov, dan pemkot/pemkab.
"Ini sangat efektif untuk bisa mengendalikan harga-harga, terutama beberapa komoditas yang sering mengalami gejolak harga. Jadi, inflasi tahunan 6,35 persen bukanlah mencerminkan harga yang melonjak tetapi, kalau dilihat month to month-nya maupun year to date kondisinya sedang rendah," terangnya.
Data BPS menyebutkan terdapat tiga kelompok penyumbang inflasi terbesar gabungan Kota Denpasar dan Singaraja pada Februari 202. Yakni, dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dimana andilnya mencapai 0,14 persen, dan inflasi 0,54 persen.
Kemudian, kelompok terbesar kedua berasal dari perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,133 persen, dan inflasi 0,85 persen.
Kelompok ketiga adalah pakaian dan alas kaki dengan andil 0,008 persen dan inflasi 0,17 persen.
(hsa/hsa)