Dua pemuda di Denpasar, I Dewa Gede Oka Purnama Cahyadi (32) dan Anak Agung Putu Wisnawa (32) meracik bakmi instan babi dengan mengkombinasikan 18 rempah-rempah menjadi base genep.
Dewa Gede atau yang biasa disapa Dewa Adi mengatakan bakmi instan babi yang diberi nama BawiMi dirintis sejak 15 Januari 2023.
"Kami ingin mengangkat cita rasa Bali melalui base genep ini. Jadi, nanti di bakmi kuah dan goreng original ini rasanya akan sedikit manis karena akarnya memang tetap chinese noodle, tapi aromanya berbeda karena ada base genep," ungkapnya kepada detikBali, Minggu (19/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bali Kumara Sulap Sampah Organik Jadi Sabun |
![]() |
Ia menuturkan dalam satu kemasan BawiMi berisikan bakmi dengan tekstur pipih, bumbu pasta yang terdiri dari kaldu daging babi, irisan daging babi, serta minyak babi yang kaya akan rasa base genep yang dibuat dari 18 rempah.
Rincian rempah-rempah tersebut di antaranya kunyit, jahe, lada, cengkeh hingga lada. Kemudian, dalam kemasan bakmi juga akan dilengkapi dengan bawang putih goreng dan bubuk cabai.
Masa kedaluarsa bakmi instan yakni, enam bulan. Harga per picisnya dijual Rp 18.900.
"Untuk resep bakmi ini dari istri saya. Saya juga sewa chef supaya dari rasa tidak salah dan asal. Kami trial and error sekitar dua bulan, seperti untuk membuat aroma bumbu bisa harum karena ini kan ada minyak babinya yang sangat riskan sekali, dan bisa berbau tengik," paparnya.
Dalam merintis usahanya, Dewa mengaku sudah menggelontorkan modal berkisar Rp 100 juta-an. Meski terbilang baru berkecimpung di bisnis tersebut, namun tak lantas menjadikan omzet dari BawiMi rendah.
"Omzet paling tinggi dalam sebulan Rp 30 jutaan dan paling banyak BawiMi terjual 80-100 dus atau sekitar 2.400-3.000 picis sebulannya. Kalau penjualan rata-rata laku 1.500-2 ribuan picis," terangnya.
Dewa Adi mengaku, kehadiran produknya adalah untuk meramaikan produk oleh-oleh khas Bali. Terlebih mencari bakmi instan babi pun terbilang tak mudah.
Ia juga mengatakan penjualan BawiMi selama ini berada di 4 titik di Bali. Di antaranya Jalan Nangka Selatan, Denpasar; Jalan By Pass Sanur, Denpasar; Jalan Tukad Badung, Denpasar; dan Jalan Dewi Sri, Kuta.
Selain itu, penjualan juga dilakukan di pabriknya yang beralamat di Jalan Sedap Malam, No 180A Denpasar, Bali. Kemudian, untuk di luar Bali, Dewa Adi telah memiliki pelanggan yang berlokasi di Bandung, Surabaya, Surakarta, dan Balikpapan.
"Ke depannya kami mau buat bakmi rasa kuah balung babi, babi kecap, dan urutan Bali. Intinya tetap ada cita rasa Bali dan Chinese-nya," tambahnya.
(nor/bir)